Wajah Zhehan lantas melengos menatap jendela merajuk mode on.
"Baby.. Dengar aku" ujar Gong Jun.
"Tidak perlu" jawab Zhehan masih melengos.
"Sayang, ada hal penting yang harus disiapkan untuk acara pernikahan kita" Ujar Gong Jun
"Baby, aku butuh kipas nih..." rayu Gong Jun
"Buat apa kipas? Disinikan sudah dingin" jawab Zhehan masih menatap jendela.
"Iya.. Kipastian darimu" jawab Gong Jun
"Gombal!" jawab Zhehan tersenyum akhirnya.
Inilah yang membuat Zhehan tak bisa terlalu marah pada Gong Jun. Karena dia bisa melelehkan hatiku dengan hanya kata murahannya itu.
"Memang apa yang kau rencanakan" tanya Zhehan akhirnya.
"Kita harus mempersiapkan banyak hal untuk acara kita bukan" tanya Gong Jun.
"Maaf Tuan Han dan Tuan Jun, bagaimana kalau kalian menginap di Golden Deer Resort malam ini sambil memastikan rencana kalian tersebut"ujar Leo.
"Hal apa yang menarik di sana?" ujar Zhehan kembali bersemangat.
"Anda berdua bisa tidur dalam Iglo Kaca dengan tempat tidur elektronik dimana Anda dapat menyetelnya dengan pemandangan "
"Anda juga dapat melihat Aurora dengan hanya berbaring di tempat berukuran XL atau dalam Hottub"
"Pada pagi hari Anda dapat bermain ski, naik Lift ski, hiking ataupun bermain golf" jelas Leo
Mendengar itu semua mata Zhehan bagaikan bersinar terang kemudian memandang Gong Jun penuh harap.
"Untuk biayanya?" tanya Gong Jun menggoda.
"Ist pakai tanya-tanya. Ya sudah pulang saja tidak perlu liburan?" ujar Zhehan mulai cemberut lagi.
Melihat itu tak tahan lagi Gong Jun untuk menggoda pujaan hatinya itu.
"Ha..ha..ha.. Apa sih yang tidak untuk isteri tercintaku. Bahkan bila aku harus bekerja tanpa hentipun aku bersedia" ujar Gong Jun sambil mengecup bibir Zhehan.
"Kau pikir aku tidak punya penghasilan sendiri?" sungut Zhehan.
"Suami yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan isterinya sendiri" ujar Gong Jun.
"Aku bisa memberikan kalian harga khusus. Aku senang dengan kemurnian cinta kalian dan tak ragu untuk mengungkapkannya" ujar Leo.
"Apakah kau sales mereka?" tanya Gong Jun
"Salah satunya" ujar Leo sambil tersenyum .
"Baiklah kau pesankan saja untuk kami, kita ke sana saja" ujar Gong Jun.
"Aku akan memberikan kalian kenangan yang tak terlupakan selama liburan di sini" ujar Leo
Mobilpun meluncur menuju Resort. Sepanjang perjalanan mereka disuguhi pemandangan yang menakjubkan.
Di sepanjang Kanan kiri jalan yang mereka lalui berjajar pohon pinus berlapiskan salju.
"Baby.. Lihat Rusa Kutub. Hoaaaa papa Rusa itu sungguh besar!" ujar Gong Jun.
"Lihat itu tanduknya, aku dengar tanduk rusa obat kuat. Kalau dimakan mentah begitu aku bisa sekuat apa ya" tanya Gong Jun dengan wajah polosnya.
"Bodoh!" jawab Zhehan merasa geli dengan tingkah Gong Jun itu.
"Baby.. Baby lihat itu rusa kawin, bagaimana nanti kita gunakan gaya itu" teriak Gong Jun sambil tertawa.
"Dasar mesum!" ujar Zhehan sambil menepuk lengan Gong Jun. Dengan wajah memerah.
"Kalian ingin turun dan mendekati mereka?" tanya Leo
"Tidak..tidak bagaimana bila para Rusa itu nanti marah karena kita melihat mereka sedang kawin"
"Bisa-bisa kami diajak kawin juga lagi" jawab Gong Jun sambil mengerenyitkan dahinya.
"Junjun!!!" teriak Zhehan sambil menutup mulut Gong Jun untuk tidak terus mengoceh.
Mereka berdua bukannya tidak pernah berlibur dan melihat pemandangan seperti itu.
Namun saat bepergian berdua keduanya seperti anak kecil yang sedang berpariwisata.
Yang satu berkomentar yang satu mengejek.
Leo hanya dapat menulikan telinganya saja.
Selama dia mengantarkan tamu pasangan, tidak ada yang bertingkah seperti kedua orang ini.
Namun Leo sangat senang akan kepolosan pengungkapan cinta Zhehan dan Junjun ini.
Terkadang mereka berhenti sejenak untuk mengambil gambar dalam perjalanan.
Akhirnya mereka tiba di resort. Leo turun dari mobil dan mengantar mereka ke meja resepsionis.
Resepsionis itu sejenak nampak memandang Zhehan dan Gong Jun dengan pandangan terkejut, namun kemudian wajahnya kembali biasa.
"Selamat siang Tuan Leo. Anda membawa tamu lagi hari ini" sambut pria tampan di meja resepsionis itu.
"Ya Carlos, aku membawa Top VIP Mr. Wen dan Mr Zhou, berikan mereka kamar Rudolf" ujar Leo.
"Baik Tuan segera kami persiapkan. silahkan Anda semua menunggu sejenak" ujar Carlos.
"Ooh ya Carlos, tolong beritahu dapur untuk menyediakan makanan untuk kami bertiga. Antarkan ke ruanganku" ujar Leo sambil memberi tanda pada Zhehan dan Gong Jun untuk mengikutinya.
"Baik Tuan" ujar Carlos segera menelepon bagian housekeeping dan kitchen resort.
"Satu lagi Carlos catat nama mereka atas nama Mr. Wen"
Mereka berdua berpandangan dengan heran dan mengangkat bahu mereka.
Siapa Leo ini, mengapa orang-orang di resort ini menurut perintahnya untuk memberikan kamar terbaik pada mereka, batin Zhehan.
Sedangkan yang Zhehan tahu resort ini selalu ramai dan harus reservasi dahulu bahkan untuk jangka waktu setahun sebelumnya.
Dan nama itu Bukankah nama karakter mereka dalam sebuah drama kostum dulu? batin mereka berdua
"Bagaimana tempat ini apakah menarik bagi kalian?" tanya Leo.
"Sangat luar biasa walaupun udaranya lebih dingin" ujar Gong Jun
"Justru di saat seperti ini kalian dapat menikmati banyak hal menarik di sini"
" Bila hanya kalian berdua atau kelompok kecil kalian bisa melaksanakan pernikahan kalian di sini ataupun di Kastil Kemi"
"Baiklah kami akan lihat nanti. Tapi Leo, ada hal yang sejak tadi ingin aku tanyakan" ujar Zhehan.
"Silahkan" jawab Leo
"Sebenarnya siapakah dirimu?" tanya Zhehan akhirnya
Gong Junpun menatap Leo dengan rasa ingin tahu.
![](https://img.wattpad.com/cover/303824936-288-k555230.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionZhehan menuliskan segala kenangannya bersama Junjun. Pada saat dia marah atau senang ditumpahkan dalam buku diarynya. Hingga pada saat ada keinginanan untuk berpisah karena pertengkaran dia dapat membaca kenangan manis saat bersama Junjun. Apa sih...