"Sebenarnya siapakah dirimu?" tanya Zhehan akhirnya
Gong Junpun menatap Leo dengan rasa ingin tahu.
"Baiklah aku mengaku, aku adalah salah satu dari ribuan penggemar luar negeri kalian" jawab Leo
Zhehan dan Gong Jun tentu saja terkejut dengan jawaban Leo tersebut, karena ada kemungkinan liburan mereka akan bocor ke media.
"Tenang saja, aku pebisnis yang tidak tertarik akan gosip. Privasi tamu kami lebih berharga dibandingkan uang bayaran media gosip"
"Juga aku telah bersusah payah selama ini ingin mengundang kalian datang ke tempatku, namun hal itu akan merepotkan bila tersiar kabar di media kalian"
"Hingga suatu saat ketika tuan Xiao Yu menghubungi tempat kami untuk memesan seorang guide tour yang bisa berbahasa Inggris atau China dengan fasih, disitulah aku tahu bahwa kalian akan ke sini"
Mengapa seperti diatur oleh langit ya perjalanan liburan kami ini. Batin Zhehan
"Semenjak kapan kau menjadi penggemar kami" tanya Gong Jun.
"Awalnya aku hanya mengenal Mr. Han. Terutama di acara lepas Televisi, sejak itu aku mengikuti semua berita tentangmu" ujar Leo
Gong Jun langsung memegang tangan Zhehan seolah takut di rebut oleh Leo. Wajahnya langsung menatap tajam Leo.
"Maaf Tuan Gong, aku tidak sanggup untuk berebut denganmu. Mr. Han hanya milikmu dan kau hanya milik Mr. Han" ujar Leo sambil tertawa melihat kecemburuan spontan Gong Jun.
"Kau ini, bila kau terus bersikap seperti itu lama-lama aku tidak akan punya penggemar karena takut padamu" ujar Zhehan dengan cemberut.
"Biar saja, cukup aku seorang saja yang menjadi penggemar" jawab Gong Jun cepat.
"Lalu bagaimana aku bisa menghasilkan uang bila tak ada penggemar yang nau melihat karyaku" tanya Zhehan sambil mencubit paha Gong Jun.
"Ha...ha...ha... Sudah-sudah tidak ada yang bisa merebut kalian" ujar Leo sambil tertawa.
"Apakah karena itu kau belajar bahasa China?" tanya Gong Jun percaya diri.
"Tentu saja bukan hanya karena itu, karena Ibuku sebenarnya berasal dari Shanghai. Jadi tentu saja bahasa China adalah bahasa ketigaku setelah Bahasa Inggris" jelas Leo.
"Oooh jadi begitu, wah senang bisa bertemu saudara di negeri orang ini" ujar Zhehan.
Setelah yakin bahwa keberadaan mereka terjamin. Zhehan dan Gong Jun menjadi lebih santai.
"Tapi Leo, apa posisimu di resort ini?" tanya Zhehan.
"Ooh aku hanya menjalankan usaha keluargaku. Ayahku sudah tak ingin terlibat dalam usaha lagi. Jadi menyerahkan resort ini untuk aku kelola" jawaba Leo tenang.
"Hah?.. Seluruh resort dan fasilitas inj adalah milikmu?" tanya Gong Jun.
"Aku hanya mengelola, karena kedua orang tua juga kakekku masih ada" jawab Leo merendah.
"Kau hebat, di usiamu yang masih sangat muda ini mengerti akan kebijaksanaan kehidupan.
"Sebanyak apapun harta yang kau miliki, setinggi apapun jabatanmu, sukuat apapun dirimu semua hanyalah sementara" ujar Leo
"Kita hanya perlu menjaga semua hal tersebut selagi mampu" ujar Zhehan dan Gong Jun bersamaan.
Mereka bertiga tertawa bersama.
Tok..tok...tok..
Tampak para pelayan mengantarkan makanan untuk mereka. Bahkan koki utama khusus datang untuk mnejelaskan jenis makanan yang di sajikan.
"Sebagai makanan pembuka kami menyediakan Karjalanpiirakat, pie resep turun temurun tradisional keluarga kami, berkulit gandum dengan isian kentang dan soba"
"Ini adalah hidangan utama kami Porokarstys berupa tumis daging rusa dengan perpaduan rempah disajikan dengan kentang tumbuk, wortel, acar dan linggonberry"
"Menu utama kedua ini disebut dengan Savestettu Silika, menu ikan putih asap berbobot satu kilo ini biasanya disajikan pada musim panas namun Tuan Leo sudah mempersiapkan untuk Anda berdua maka kami menyajikannya sekarang"
"Terakhir adalah menu penutup kali ini adalah Leipaajussto terbuka dari susu sapi dan keju"
"Minuman yang kami sajikan kali ini kaffeost atau disebut juga kopi keju"
"Sekian penjelasan dari kami, bila Anda membutuhkan yang lain kami siap melayani Anda" ujar Kepala koki yang bernama Mr. Mark tersebut.
"Waaaah kelihatannya aku harus melupakan dietku, aku tidak perduli lagi aku harus makan ini semua" ujar Zhehan dengan mata yang bersinar-sinar.
"Betul...betul kita harus makan banyak. Cuaca dingin tidak banyak aktifitas diluar, jadi kita bisa bakar lemak kita dengan olah raga gaya Rusa saja" jawab Gong Jun sambil menyuapkan makan ke mulut Zhehan.
"Taaafi aaku" Zhehan ingin menjawab namun mulutnya telah dipenuhi suapan lagi.
"Sssssh kalau makan tidak boleh bicara nanti muncrat tidak sopan" ujar Gong Jun sambil melap bibir Zhehan.
Mereka yang melihat adegan kedua orang tamunya ini hanya dapat mensibukkan mata mereka ke arah lain dengan tersenyum.
"Kalian bisa keluar, nanti aku panggil bila kami membutuhkan sesuatu" ujar Leo pada para pegawainya.
"Baik Tuan, Selamat menikmati" ujar Mr. Mark sambil membungkukan tubuhnya mohon pamit.
"Mr. Mark it's good, delicious" ujar Zhehan sambil menunjukkan jempolnya diikuti oleh Gong Jun.
"Kiitos" jawab Mr. Mark.
"Hyivaa päivänjatkoa" ujar Mr. Mark.
" oke...oke.." jawab mereka berdua.
Mereka bertiga kembali terlibat pembicaraan seru.
Hingga tiba-tiba ada panggilan masuk dari masing-masing asisten mereka.
"Foto kalian di bandara Helsinki bocor, kami sedang berusaha untuk mengatasinya. Sementara kalian jangan kemana-mana dahulu. Kami segera ke sana" ujar mereka
"Ada apa?" tanya Leo demi melihat perubahan wajah mereka berdua.
"Kami terfoto saat di Helsinki" ujar Zhehan dan Gong Jun bersamaan.
Ya ampun
kasihan banget sih ya nasib kalian.
Mo liburan aja susah bener.Lanjoooot ngak nih?
Mana suaranya...🎤🎶Pandemi kapan selesai, kuingin liburan🎶
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionZhehan menuliskan segala kenangannya bersama Junjun. Pada saat dia marah atau senang ditumpahkan dalam buku diarynya. Hingga pada saat ada keinginanan untuk berpisah karena pertengkaran dia dapat membaca kenangan manis saat bersama Junjun. Apa sih...