BAB 20: KEANEHAN PADAKU

70 16 0
                                    

Dengan kesal Gong Jun mematikan handphonenya. Agar tak ada yang mengganggunya hari ini.

Terserah kau mau apa disana, awas saja kalau kau pulang nanti akan kubuat kau tak bisa bangun lagi, dengus Gong Jun.

Matanya kembali menatap buku diary yang tadi tengah dibacanya namun terganggu oleh telepon dari Ann.

"Karena aku lagi kesal jadi aku tidak perlu merasa bersalah dengan membaca buku diarymu"

"Lagipula khan isinya menyangkut diriku, jangan-jangan kau juga menulis kisah cintamu dengan orang lain lagi"

"Jangan-jangan kau pergi bukan karena aku, tapi menemui orang lain" Gong Jun merasa kesal karena cemburu.

Gong Jun menyalakan kembali Handphonenya untuk melihat apakah Zhehan menghubunginya.

Lagi-lagi Gong Jun harus kecewa karena jangankan menelepon atau mengirim pesan untuknya. Dirinya saja masih diblokir oleh Zhehan.

"Aaaakh kenapa sih kau tidak pulang-pulang Han" gumam Gong Jun

Diambilnya buku itu merah berliontin kucing itu. Dan melanjutkan membaca kembali

Pernah terbersit untuk menggunakan ibu pengganti dalam hatiku.

Namun lagi-lagi aku merasa bukankah sama saja kita bercinta dengan orang lain?

Walau tidak secara fisik namun membayangkan hari demi hari kau akan mencurahkan perhatianmu pada wanita itu demi anak yang dikandungnya membuatku merasa cemburu dan tak rela.

Aku tak ingin seperti mereka yang berpura-pura menikah dengan wanita hanya ingin menutupi hubungannya.

Aku tak ingin memiliki perjanjian kontrak perkawinan dengan seorang wanita yang akan berakhir dengan perceraian demi menutupi hubungan kami.

Ibuku seorang janda, jadi aku tahu bagaimana kehidupan seorang janda yang hidup sendiri membesarkan seorang anak.

Bila aku mempermainkan makna sebuah pernikahan seperti itu bukankah aku akan menjadi orang jahat disini?

Karena dengan demikian aku akan menyakiti hati seorang wanita juga keluarganya demi keegoisanku. Bukankah mama juga akan sedih karenanya?

Begitu juga dengan Junjun aku tahu diapun sangat menyukai anak kecil dan mungkin dia juga menginginkan kehadiran seorang anak ditengah kami.

Egoiskah aku Jun?

Dear Diary

Hari ini tingkah Junjun mulai terasa aneh, terkadang saat menerima telepon dia seperti menyingkir dariku.

Biasanya malah dia sering menarik diriku duduk diatas pangkuannya sambil menerima telepon.

Junjun juga mulai banyak mengkritik diriku. Aku bukan orang yang tidak bisa menerima kritikan dari orang lain.

Namun hal itu aneh bagiku. Seperti tadi malam di mengkritikku hanya karena aku tidak membersihkan tempat tidurku.

Memang sejak kapan aku membereskan tempat tidurku, khan aneh.

Untuk apa ada bibi atau Yuyu. Bahkan untuk air minum saja aku aku cukup memanggil mereka. Jadi kenapa dia mengkritikku sekarang.

Dear Diary

Hari ini aku sangat kecewa karena dia melupakan tanggal kami bersama.

Kau tau diary, setiap tanggal jadian kami. Biasanya sesibuk apapun kami, tetap kami akan meluangkan waktu untuk makan malam romantis kemudian he...he..he.. Malam bersama yang romantis juga.. Aaah pipiku memerah bila membayangkan Junjun mulai mendekatiku dan mengatakan hal-hal receh yang menggombalkan itu.

Tapi hari ini tidak saja melupakan tanggal penting kami namun dia memilih pergi berkumpul dengan teman-teman kuliahnya lagi. Menyebalkan.

Wajar khan saat dia pulang dari pertemuan itu aku mendiamkannya. Eeeh dia malah mengkritik masakanku lagi.

Dia bilang kurang inilah kelebihan itulah, berlemaklah banyak lah pokoknya kritikannya.

Memangnya selama ini juga begitu aku masaknya, tapi dia tidak komplain apa-apa.

Lagipula akhir-akhir ini saat masak di dapur aku sudah tidak sampai bakar dapur dan menghanguskan panci lagi.

Harusnya bangga dong dia. Dan yang menyebalkan lagi saat rutinitas malam kami.

Aku memasak masakan itu cukup lama, jarikupun melepuh karena terpecik minyak.

Dan aku juga merasa gerah saat masak itu. Padahal dia tahu aku paling mudah berkeringat.

Sudah tau kami jarang bertemu tapi koq bisa-bisanya dia mengacuhkan diriku. Bahkan ditanggal spesial kami!!!.

Dia sudah mengkritikku, lupa tanggal penting kami ditambah lagi dia mulai mengabaikan diriku.

Maka lebih baik aku buang semua persiapan yang telah kusediakan untuk malam spesial kami.

Biarin aku mau cari penggantinya saja jadi setiap hari aku akan berkencan dengan orang yang berbeda.

Jadi aku akan mengencani wanita 2 orang, pria 3 orang lalu sisa hari lainnya berkencan dengan Yuyu dan Susu.

Biar dia tahu bahwa masih banyak yang menginginkanku.

Lalu aku akan berjalan di depan Junjun sambil menunjukkan bahwa aku memiliki kemampuan untuk mereka semua.

Aku dapat membayangkan wajah Junjun saat melihatku berjalan dengan orang lain dengan menggoyangkan bokongku.

Ha....ha....ha.... Membayangkannya saja aku sudah bahagia dan puas.

Sudah aku mau tidur. Lihat dia masih juga mengirim pesan entah dengan siapa sambil tersenyum begitu. Menyebalkan.

Dear Diary

Hari ini aku baru mengetahui alasan Gong Jun bertingkah aneh akhir-akhir ini.

Ternyata dia bertemu dengan cinta masa lalunya.

JUNJUN APAKAH KAU SEDANG BERDUSTA? APAKAH KAU MENCOBA MENGKHIANATIKU?

Kepalaku pusing diary, entah mengapa beberapa hari ini tubuhku terasa lemah.

Aku mulai sulit tidur lagi bila malam, kepalaku sering sakit,

Aku sering mendengar suara-suara aneh dalam tidurku,

Aku juga sering bermimpi seorang wanita yang sama yang belum pernah aku temui dan tak ku kenal.

Namun wanita itu sangat mengerikan tangannya penuh darah.

Tampak kertas itu sedikit koyak dan tulisannya tak beraturan karena tekanan pena yang digunakan Zhehan untuk menulis

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang