BAB 30: KEMENANGAN

68 12 0
                                    

Setelah berfikir sejenak, akhirnya Dewa Xuantian Shangdi memberikan titahnya.

"Dewa Neraka kau yang urus kedua manusia bersalah itu"

"Dan kau Dewa Surga kau atur berkat bagi orang yang telah menolong kedua pria itu" ujar Dewa Xuantian Shangdi

"Dan aku akan memerintahkan Jenderal Wan Gong yang akan turun  ke dunia manusia untuk menolong mereka" ujar dewa Xuantian Shangdi.

"Hamba juga akan memerintahkan Hebai Wu Chang untuk membantu Jenderal Wan Gong memberantas ahli sihir dan aku juga akan mengutus Dewa Dayaan Deerh untuk menangkap siluman babi emas yang menyaru sebagai dirinya dan berbuat jahat didunia manusia untuk dikembalikan ke kandang istana langit".

"Aku akan menjaga ketenangan kota agar tidak menarik perhatian dewa mimpi akan merubah penglihatan mereka yang menyaksikan hal tersebut menjadi sebuah mimpi" jawab Dewa Kota.

Lalu semua memohon diri untuk segera bersama melaksanakan tugasnya.

Maka malam itu banyak nampak fenomena janggal di langit, berupa kilatan petir yang turun ke bumi saat para wakil dewa itu turun menjelma.

Bulan purnama yang semula tertutup awan gelap sedikit demi sedikit mulai terlihat.

Pertarungan sengit tak kasat mata itupun terjadi. Sesekali terdengar ledakan di atas rumah kediaman Zhehan dan Junjun.

Langit gelap sedikit demi sedikit mulai terang karena cahaya bulan

Di rumah Ongon Monkbath

Sedangkan di sebuah bilik dengan altar persembahan dan aroma hio yang menusuk hidung.

Tampak Ongon Monkbath tengah melakukan ritual dengan menusukkan pedang pada dua boneka yang di beri foto Zhehan dan Gong Jun.

Mulutnya tak henti merapalkan mantera.

Sedangkan di balik altar yang disekat dengan kain hitam berlambangkan sekte mereka, terdengar lenguhan dan jeritan dari suara Ann seolah sedang melakukan persetubuhan namun bila dilihat oleh mata orang biasa tidak tampak siapa yang sedang menyetebuhinya itu.

Namun bila orang yang memiliki mata ketiga akan dapat melihat bahwa Ann tengah bersetubuh dengan manusia berkepala babi berwarna kuning keemasan.

Gemerincing suara kerincing terdengar nyaring mengundang kekuatan.

Namun tiba-tiba sekat kain itu jatuh bersamaan suara raungan dari siluman babi yang menyaru sebagai Dewa Daryaan Deerh itu diseret dengan tali sakti pengikat roh milik Jenderal Wan Gong menghilang bagai asap kembali ke langit.

Di rumah Zhehan

Bibi telah menyiapkan altar dengan 2 lilin berwarna merah bermantara warna emas dan baskom berwarna hitam dengan 9 lilin di belakang Lilin Merah.

Zhehan dan Gong Jun duduk ditengah lingkaran yang telah diberi pagar pelindung yang telah dimantrai itu.

Tubuh mereka berdua begitu lemah dengan mata terpejam mengambil posisi bersemedi.

Di luar ruangan itu semua penghuni rumah  menderaskan doa keselamatan bagi keduanya.

Jenderal Hebai Wu Chang merasuki ke dalam tubuh Kepala Kuil itu memulai ritualnya dengan mengambil sebilah belati bergagang dan bertutup warna merah bertuliskan keadilan surgawi lalu menyayatkan pada telapak tangannya hingga mengeluarkan darah berwarna hitam legam lalu dipercikan ke atas sebuah kertas kuning bertuliskan huruf kuno berwarna merah.

Kertas itu terbakar dengan sendirinya lalu Kepala Kuil itu mengibaskan tangannya dan kertas tersebut masuk kedalam baki pembakaran yang ada di tengah lilin merah.

Asap Api bakaran yang semula berwarna kebiruan berubah menjadi hitam dan menguap seolah mengikat menyelimuti tubuh Kepala Kuil dan di lingkaran luar dimana Zhehan dan Gong Jun duduk.

"Malam ini ada mantera jahat yang masuk ke dalam tubuh Zhang Zhehan dan Gong Jun"

"Atas nama kerajaan langit dan perintah Xuantian Shangdi kembalihlah manteramu ini kepada pemiliknya!!!" seru Kepala Kuil.

Tubuh Kepala Kuil itu bergetar hebat dan memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Saat itu Hebai Wan Gong meninggalkan raga Kepala Kuil dan pergi menuju rumah Ongon Monkbath

Gong Jun dan Zhehanpun juga memuntahkan busa putih bercampur air dari mulut Gong Jun yang telah diberikan guna-guna oleh Ann. Sedangkan dari mulut Zhehan keluar kaca, tulang jemari manusia dan belatung sebagai sarana santet untuknya.

Ruangan hening sejenak hingga kelapa kuil berkata.

"Sudah selesai, bangunlah nak"

Di Rumah Ongon Monkbath

Tubuh Ongon Monkbath bergetar hebat lalu matanya menatap tajam Ann sambil berkata dengan suara berat milik Hebai Wu Chang yang sedang merasuki tubuh Ongon Monkbath.

"Kau seorang manusia namun berhati iblis, kau selalu mengira dirimu adalah orang yang teraniaya diperlakukan tidak adil dan menjadi korban?"

Mata Ann mendelik ketakutan tubuh telanjangnya bergetar mendengar suara aneh dari mulut Ongon Monkbath itu.

"Kau salah!! Kejahatanmulah yang menyelimuti dirimu. Tanganmu penuh darah, melanggar takdir langit"

"Yang salah tetap salah. Yang bukan milikmu tetaplah tak akan menjadi milikmu"

"Tidak.. Ampuni aku" ujar Ann memohon pengampunan

"Kau masih kuberi kesempatan untuk betobat namun mata dibalas mata, kau akan melalui dan merasakan 4 kesengsaraan hidup hingga saat Jenderal Wu Chang menjemputmu nanti"

Aaaaaargh

Tubuh Ongon Monkbath terlempar ke belakang dengan sendirinya, dia memegang lehernya seolah ada yang mencekik lehernya.

Akhirnya Ongon Mongkbath mati dengan mata mendelik dan lidah menjulur.

Rohnya keluar dari tubuhnya dan segera diikat dengan rantai oleh Hebai Wu Chang dan diseret menghadap Raja Akhirat untuk diadili.

Ann yang melihat semua kejadian itu hanya bisa terpaku tanpa bisa berteriak dengan tatapan kosong.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang