Zhehan menuliskan segala kenangannya bersama Junjun.
Pada saat dia marah atau senang ditumpahkan dalam buku diarynya. Hingga pada saat ada keinginanan untuk berpisah karena pertengkaran dia dapat membaca kenangan manis saat bersama Junjun.
Apa sih...
"Aku juga tidak keberatan menjadi ibu pengganti kalian. Aku tidak akan menuntut apa-apa dari kalian" ujar Ann kini tangannya merambat ke dada Gong Jun.
Kali ini Gong Jun menghentikan tangan Ann itu.
"Kenapa Jun apakah kau tergerak karena usapanku itu?" tanya Ann penuh makna
"Jujur aku tidak merasakan apa-apa. Hanya aku tidak ingin ada yang memanfaatkan hal ini untuk menyerang kita suatu saat nanti"
"Tenang saja, Cafe ini masih milikku. Lihat apakah ada pelanggan lain di sini selain kita?" Jawab Ann.
"Apa? Ini cafe milikmu?" tanya Gong Jun
"Hanya usaha main-main, bukan Usahaku yang sebenarnya, aku membuat cafe ini karena dulu kau ingin punya kedai makanan "
"Aku juga punya studio rekaman kecil, itu juga aku buat karena dulu kau suka bernyanyi. Bahkan aku juga memiliki start up game online karena kau suka bermain game online khan"
"Bila kau mau kau bisa memiliki itu semua toh aku tidak akan berada di sini" ujar Ann ringan.
"Apakah kau sekaya itu Ann?" tanya Gong Jun karena setahunya saat ke kampus dulu Ann begitu sederhana. Bahkan tinggal di asrama.
"Memangnya kau tidak tahu latar belakang keluargaku?" tanya Ann
"Aku tidak pernah memikirkan hal itu" ujar Gong Jun.
(Bohong!! Lalu kenapa dulu kau tolak cinta Zhehan karena tahu dia dari keluarga kaya, Jun) Juga
"Aku pewaris tunggal Happy Wall Co" bisik Ann di telinga Gong Jun.
"Maksudmu yang tercatat sebagai 5 besar orang terkaya di Asia?" tanya Gong Jun.
"Ketiga tepatnya" ralat Ann.
"Sudahlah, bagaimana tawaranku tadi" tanya Ann.
"Aku .. Tidak tahu" jawab Gong Jun.
(Apa yang sedang pikirkan Jun, mengapa kau tak sanggup menolaknya segera? Ini seperti bukan dirimu)
"Oke...masih ada dua minggu dari sekarang atau bila aku sudah pindah dan kau berubah pikiran kau bisa menyusulku ke Kanada. Nanti pesawatku yang akan menjemputmu" ujar Ann
Flash back off
Hingga akhirnya Gong Jun merebahkan kepalanya dibantal karena lelah menunggu dan mencoba menghubungi Zhehan.
Saat terbaring, baru kali ini Gong Jun menyadari bahwa kamar dan tempat tidur mereka ini terlalu besar baginya sendiri.
Tapi mengapa akhir-akhir ini ruangan ini aku merasa ruangan ini begitu sempit saat kita bersama? Batin Gong Jun
Kembali seolah Gong Jun melihat bayangan Zhehan yang sedang tiduran dan memandang dirinya, menggoda dirinya setiap malam untuk bercinta.
Lagi-lagi kenapa aku merasa bahwa hal tersebut tidak menarik bagiku? Batin Gong Jun lagi.
Saat melihat meja rias, dimana aku selalu mengeringkan rambutmu setiap hari.
Berapa kali sudah aku mengabaikan mengeringkan rambutmu itu baby
Hari-hari sebelumnya saat mereka tidur, Zhehan selalu memeluk dirinya dan menggosok-nggosokkan kakinya ke kaki Gong Jun.
Namun akhir-akhir mengapa dengan teganya aku berkata padamu untuk menggeser kakimu dengan beralasan berat. Sungguh tega sekali aku.
Air mata Gong Jun menetes demi mengenang semua hal itu dan memeluk bantal yang biasa dipakai Zhehan yang kini terasa dingin di tangannya itu.
Kemudia tiba-tiba tangan Gong Jun merasakan sesuatu di bawah bantal itu.
"Apa ini?" lalu Gong Jun menarik benda itu yang ternyata sebuah buku diary berliontin kucing seperti julukanmu. Apakah warna merah ini melambangkan karakterku dalam drama dimana disitulah cinta kita bersemi?.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah rupanya selama ini Zhehan memiliki diary" batin Gong Jun.
Dengan penuh semangat Gong Jun mengambil buku diary tersebut lalu menyalakan lampu baca disebelahnya.
"Baby, aku baca diarymu ya. Salah sendiri mengapa kau tak ada disisiku" ujar Gong Jun tak tahu diri pada foto Zhehan yang masih nampak seperti cemberut itu (ini di mata Gong Jun ya aslinya sih fotonya tersenyum manis)
(Baca sambil dengerin lagu Dear Diarynya Els Waraou)
Pada halaman pertama tertulis
Dear Diary, biasanya aku mencurahkan isi hati dan perasaanku melalui lagu maupun quotes. Namun mulai hari aku akan menggunakanmu sebagi tempatku berbagi.
Hingga bila suatu saat hubungan kami mengalami perubahan aku akan membuka lembar-lembar kenangan saat bersamanya, sehinga dapat mengikis juga mencairkan segala hal yang membuat hubungan kami membeku dan patah.
Dear diary, tahukah kamu bila suatu saat dia meninggalkanku maka aku akn tetap memilikimu sebagai pengganti dirinya.
Karena dalam dirimu ada segala hal mengenai dirinya. Namun aku berharap bahwa dia tak akan meninggalkanku, karena aku bisa bertahan dengan segala hal namun aku sangat rapuh dan juga bisa sirna tanpa dirinya. Karena aku sangat mencintai dirinya.
Hari-hariku mungkin akan berbeda saat tidak bersama dirinya bahkan tanpa bayangan darinya. Karena aku adalah dia dan dia adalah aku kami berdua seolah saling merasuki diri kami masing-masing.
Karena aku yakin Gong Jun adalah My Twin Flame di kehidupanku kali ini. Aku juga selalu berharap di kehidupan lain kami akan selalu bersama namun dengan apapun diri kami nanti.