BAB 8: Harus Jadi Milikku

82 13 8
                                    

Lembar kedua

Dear diary,

Kau tahu tidak saat aku menerima naskah drama itu hal pertama yang aku tanyakan siapa lawan mainku.

Dan saat aku mengetahui lawan mainku nanti adalah Gong Jun entah mengapa jariku tergerak untuk mengetahui siapa dan bagaimana orang tersebut.

Bahkan aku mencari informasi mengenainya dari weibo, dou yin dan segalanya mengenai dirinya.

Satu hal yang tak biasa aku lakukan. Dahulu aku tak perduli tentang hal itu. Bagiku siapapun dia bagiku sama saja akan berakhir setelah shooting selesai.

Terlebih kali ini lawan mainku adalah seorang pria.

Dear diary

Ada satu rahasia yang bahkan Yuyu tak tahu bahwa aku sebenarnya menyimpan foto-foto Gong Jun yang menunjukkan absnya di dalam handphoneku.

Hari itu  aku bahkan sengaja datang untuk melihatnya secara langsung di sebuah acara fashion.

Saat itu aku berkata dalam hatiku Waah ternyata dia lebih tampan dari fotonya, tubuhnya yang begitu tinggi, kakinya yang lurus juga jemarinya yang panjang. Lihat sajs aku akan memilikimu satu hari nanti.

Gilaaaa kami khan sama-sama pria bagaimana mungkin dia akan menjadi milikku. Tapi kalau tidak gila bukan Crazy Han julukanku. He..he..he..

Aaah sudah dulu. Dia meneleponku.

Dear Diary,

Akhirnya hari pertama kami bertemu secara resmi tiba.

Kau tahu? Dia memang sangat tampan. Aku sampai tak tahu harus bicara apa dengannya. Jadi aku hanya bersikap dingin  untuk menutupi kegugupanku.

Kau tahu diary semenjak hari itu aku sebenarnya selalu mencari kesempatan untuk dekat dengannya namun aku tak ingin dia mengetahuinya.

Junjun itu ternyata seorang introvert jadi nampaknya dia sedikit lambat  untuk bisa dekat dengan seseorang. Dia juga nampaknya tak suka dalam kerumunan karena tak suka bersentuhan dengan orang lain.

Junjun juga sangat memperhatikan kebersihan dan detail. Apa tidak capek ya orang seperti itu. Tapi aku suka. He...he..he..

Namun aku sudah tidak sabar dengan kelambatannya itu. Aku takut dia akan menjadi milik orang lain sebelum aku mengungkapkan perasaanku. Karena aku tahu dia masih sendiri saat ini.

Aku merasa kesal setiap dia dengan ramah dengan orang lain. Aku merasa marah saat melihat akting berciumannya dengan lawan mainnya di drama-drama sebelumnya. Aku menjadi tidak waras saat melihat otot perutnya dipamerkan seperti itu.

Aku harus lebih cepat bertindak untuk mendapat perhatian si burung onta ini.

Kau tau diary jurus apa yang kugunakan untuk menarik perhatiannya?.

Berpura-pura lemah!!

ha...ha...ha... Aku Zhang Zhehan mantan MVP dan olahragawan sejati bagaimana mungkin begitu lelah dan lemah hanya karena cuaca panas dan diet.

Tahunan aku shooting di Hengdian. jadi aku tahu betul situasi di sini. Puluhan drama aku mainkan di lokasi ini, mana mungkin aku tidak tahu cuaca di sini.

Diet? Itu adalah rutinitasku. Namun jangan sampai dia tahu ya. He...he..he..

Tapi setidaknya aku mulai mendapat perhatiannya. Dia sangat memperhatikan kesehatanku, akhirnya kami mulai dekat satu sama lain. Namun masih belum ada peningkatan dalam hubungan kami.

Aku harus ambil jurus lain lagi yakni mabuk. Bahkan Yuyu sampai kaget aku bisa mabuk hari itu. Aah jomblo karatan tau apa sih.

Pada suatu hari dimana besok adalah hari cuti dia, Aku mengajaknya minum dengan alasan sedang jenuh. Kemudian Aku berpura-pura mabuk hanya dengan 3 gelas sloki saja!!  Kau tahu diary ambang batasku untuk bisa mabuk adalah 6 gelas.

Aku merangkul dirinya menarik lehernya menangkupkan kedua tanganku di kedua pipinya dan berkata

"Lao Gong, mengapa kau sangat menggemaskan sih! Aku menyukaimu" 

Awalnya dia merasa terkejut, dengan wajah dan telinga memerah   tangannya melingkar dipinggangku dan dengan sekali hentak dia menarik tubuhku ke atas pangkuannya daaaaan.....

Dia menciumku!!!! Whoaaa aku merasa bagaikan anak remaja yang baru pertama kali  berciuman. Bibirku mendadak kaku.

Aku akui skill menciumnya memang seperti dikatakan fansnya. Skill ikan mas koki!! Walau begitu skillnya masih dibawahku lah. Dia perlu banyak belajar dariku nanti. Ha..ha..ha..apakah aku nakal ya?

Namun lagi-lagi si lamban itu  belum mau mengungkapkan isi hatinya padaku. Mungkin dia  menganggap ciuman karena efek mabuk.

Aku semakin gencar menggodanya baik di lokasi shooting maupun di luar. Dan sedikit demi sedikit dia menangkap maksudku. Kami mulai mencuri-curi kesempatan untuk berciuman.

Setelah itu  aku merasakan ada perubahan dalam diriku.
Aku mulai tertarik menonton drama cinta sejenis, aku mulai membaca pengetahuan mengenai tekhnik bercinta sejenis.

Melatih elastisitas area pinggangku juga ....asterku.. Aaaskh terasa gila hari ini.

Entah mengapa aku mengkhayalkan menjadi penerima di sini dan Gong Jun sebagai pendorong.

Lagu-lagu yang kuputarpun kini lebih banyak mengekspresikan pada cinta sejenis.

Tentu saja Yuyu tidak tahu hal ini kalau tidak dia pasti akan meledekku dan memberi tahu Susu lalu merembet pada mama bisa habis aku nanti dimarahi mama.

Hingga pada suatu saat Junjun didalam  menyatakan bahwa dia tertarik padaku dan ingin mengenalku lebih jauh.


Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang