2

5.7K 333 0
                                    

Aerin pov

"bayar utang-utangmu!"

"mana uang sewa rumahmu?"

Sekarang aku tak tahu harus mencari uang di mana lagi. Uang titipan Eomma dan uang dari Tuan Jungkook sudah habis untuk melunasi iuran sekolah.

Semua berawal sejak Eomma pergi meninggalkanku. Eomma mengalami sakit keras dan harus kehilangannya nyawanya karena uang kami tidak cukup untuk membayar biaya operasi Eomma.

Eomma pergi meninggalkanku tepat 2 bulan yang lalu. Eomma memberiku uang sehari sebelum ia meninggal. Uang itu yang tidak banyak. Hanya cukup untuk kebutuhanku sehari hari.

Awalnya, aku mencari pekerjaan di restoran-restoran yang mau menerimaku bekerja paruh waktu. Tapi tak ada satupun yang menerimaku karena aku belum memiliki kartu identitas.

Karena desakan dari sekolah, utang-utang, dan biaya sewa rumah akhirnya aku memutuskan untuk memasuki "dunia" itu. Dengan berat hati akhirnya aku mulai mencari pria yang sedang membutuhkanku di internet.

Tak lama aku mendapat pelanggan pertamaku. Aku tak memberikan identitas asliku karena itu memang peraturannya.

•••

Sore itu, setelah pulang sekolah aku langsung bergegas pulang ke rumah untuk berganti pakaian. Kami sudah memiliki janji pukul 5 sore.

Aku pergi menuju hotel yang telah kami sepakati menggunakan bus. Sebelum pergi aku menyempatkan diri untuk meminta maaf pada Eomma. Aku menunduk di depan foto Eomma yang kupajang di ruang tamu.

"maaf Eomma, aku tahu ini salah besar. Tapi aku butuh uang itu."

Setelah selesai aku langsung bergegas menuju hotel itu. Selama perjalanan jantungku berdebar kencang.

Tiba di hotel aku langsung masuk ke salah satu kamar. Selama perjalanan menuju kamar aku sama sekali tidak mengangkat kepalaku.

Tiba di kamar ternyata pria itu belum datang. Tak lama ponselku berdering, pria itu meneleponku.

Sembari menunggu pria itu datang aku sedikit memoles wajahku dan memberikan warna pada bibirku.

Tak lama terdengar ketukan dari pintu kamar. Aku segera membukanya.

Aku sangat terkejut saat pria itu menerobos masuk dan langsung menciumku.

Jujur, aku memang pernah berciuman dengan mantan pacarku. Tapi ia memperlakukanku sangat lembut bukan seperti pria ini. Kasar dan terburu-buru.

Aku terkejut bukan main saat pria itu meremas payudaraku. Ia tahu jika ini pertama kali bagiku, aku begitu takut ketika ia menanyakan soal usiaku. Aku takut jika ia harus membatalkannya. Aku tak tahu harus mencari pekerjaan di mana lagi jika ia benar-benar membatalkannya.

tbc

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang