33

2K 143 14
                                    

Aerin melangkah di sepanjang pinggir sungai Han. Manik coklatnya menatap beberapa speed boat yang melintas di atas sungai Han. Gadis itu menghentikan langkahnya lalu menatap ke arah sungai. Aerin menghela napasnya pelan, hari ini ia tak ingin mengunjungi Jungkook.

Aerin menarik napas lalu menghembuskannya perlahan. Angin malam menerpa wajahnya membuat gadis itu sedikit lebih tenang.

"aku merindukanmu" batin Aerin.

Di sisi lain Jungkook tengah duduk di sofa balkon. Sembari menatap langit malam yang cerah serta hembusan angin yang menerpa wajahnya membuat dunianya sedikit lebih tenang. Belakangan ini ia merasa sangat terbebani dengan pikirannya.

Suara ketukan pintu membuatnya menoleh. Lelaki itu bangkit lalu berjalan menuju pintu kamar dan membukanya. Terlihat seorang wanita tua membawakan nampan berisi makanan. Jungkook mempersilahkan wanita tua itu masuk ke dalam kamarnya.

Wanita itu meletakkan makanan di atas nakas di sebelah ranjang lalu pergi dari kamar Jungkook. Jungkook mengambil makanan itu lalu melahapnya.

Matanya menatap langit-langit, hatinya sedikit tak tenang malam ini. Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju lemari pakaian yang berada di sudut ruangan.

Jemarinya membuka pintu lemari itu lalu menatap isi lemari itu. Matanya terfokus pada sebuah kotak berwarna coklat gelap. Ia mengambil kotak itu lalu membawanya ke ranjang.

Jungkook membuka kotak itu, terlihat secarik kertas serta sebuah foto di sana. Ia mengambil foto itu namun suara ketukan pintu mengejutkannya. Jungkook memasukkan kembali barang-barang itu ke dalam kotak berwarna coklat lalu meletakkan di bawah ranjang king size miliknya. Jungkook berjalan menuju pintu kamarnya lalu membukanya.

"kau sudah makan?"

"Jae?"

Jae membelalakkan matanya. "kau sudah mengingatnya?!"

"kemarin kau mengenalkan dirimu padaku, bukan?"

"ah, benar. Baiklah, kau sudah makan?"

Jungkook mengangguk lalu kembali masuk ke dalam kamar.

•••

Lima bulan berlalu, Jungkook perlahan mengingat Aerin. Aerin terus berusaha membantu lelaki itu untuk terus mengingatnya dan mencoba untuk membuat memori baru untuk Jungkook.

Malam hari ketika Aerin tengah membantu Jungkook untuk membersihkan kamarnya. Aerin tak sengaja menemukan sebuah kotak berwarna coklat gelap di bawah ranjang Jungkook.

Aerin mengambil kotak itu. "ini masih digunakan, tidak?"

Jungkook menoleh lalu menghampiri gadis itu. Jungkook mengambil alih kotak di tangan Aerin. Jungkook mengerutkan keningnya lalu membuka kotak di tangannya. Ia mengambil sebuah foto di sana.

Terlihat seorang wanita sedang menggendong seorang bayi laki-laki. Jungkook memperhatikan foto itu cukup lama. Lelaki itu memejamkan matanya, detak jantungnya menjadi lebih cepat.

"AKU MINTA MAAF, EOMMA"

"kamu ini anak nakal!"

"AMPUN EOMMA!"

"aku tidak sudi memiliki anak nakal sepertimu!"

"SAKIT EOMMA!"

"EOMMA!"

"aghh"

Jungkook melempar kotak di tangannya. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit, telinganya berdengung. Aerin menghampiri Jungkook yang tersungkur di lantai kamarnya. Jungkook terus mengeluh sakit pada kepalanya.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang