41

2.2K 138 18
                                    

Aerin menatap sekilas lelaki di hadapannya yang tengah menyantap makanannya dengan serius. Aerin menatap sekeliling.

"aku ingin ke toilet" ucap Aerin lalu bangkit. Namun tangan Jun lebih cepat menahan pergerakan Aerin dan menarik gadis itu untuk duduk kembali pada tempatnya.

"aku hanya ingin ke toilet!"

"tidak!" ujar Jun lalu kembali menyantap makanannya.

Aerin memanyunkan bibirnya. Ia kembali fokus pada sepiring makanan di depannya, gadis itu hanya mengaduknya tanpa ada niatan untuk memasukkan sesendok makanan itu ke dalam mulutnya.

darrr

Sebuah tembakan mengenai sebuah vas bunga yang berada di atas meja Aerin dan Jun. Aerin lantas menoleh ke arah di mana peluru itu ditembakkan. Sedangkan Jun, ia menyilangkan kedua lengannya di depan wajahnya.

"Jungkook!" teriak Aerin lalu berlari mengejar sosok lelaki yang belakangan ini ia rindukan. Aerin menghamburkan pelukannya di tubuh kekar Jungkook. Tangisnya seketika pecah di dekapan lelaki itu.

"aku merindukanmu!" ucap Aerin dengan suara gemetar. Jungkook tak bisa berbohong lagi, ia juga merindukan Aerin.

Jungkook melepas dekapannya pada tubuh Aerin. Kedua tangannya menangkup wajah Aerin lalu ibu jarinya bergerak menghapus air mata Aerin yang beberapa saat lalu menetes.

"aku juga"

Bagaimana Jungkook bisa menemukan Aerin? tentu saja lewat beberapa informasi dari Namjoon. Ia berusaha mencari beberapa rekaman cctv yang mungkin bisa menunjukkan ke mana dua orang itu. Dan dengan sangat cepat, Jungkook pun mengetahui siapa sebenarnya lelaki itu.

Ingatkan apa yang Aerin lakukan di masa lalu? Jun adalah salah satunya, sama seperti Jungkook. Lelaki itupun menaruh perasaannya pada Aerin, namun Aerin tak pernah menunjukkan sikap lembutnya pada Jun. Walaupun Jun juga belum pernah menyentuh Aerin, namun itu tak membuat Aerin merubah pikirannya.

Saat itu Aerin sudah mengenal Jungkook. Aerin lebih tertarik akan sosok Jungkook. Terlebih Jungkook jelas lebih menjamin dirinya. Dan sejak saat itulah Aerin sering menolak tawaran Jun. Setiap Jun mengajak Aerin untuk bermain atau sekedar bertemu, gadis itu selalu menolak.

Itu membuat Jun kesal dan mencari tahu lebih dalam tentang Aerin. Sampai akhirnya dirinya tahu bahwa Aerin dan Jungkook dekat. Emosi Jun memuncak dan ia mulai merencanakan kejahatannya untuk menghancurkan Jungkook dan kembali mengambil gadis itu.

Jun tengah memperhatikan semua kebiasaan serta kegiatan dua manusia yang begitu dekat ini. Namun saat Aerin lulus sekolah membuat Jun sulit menemukan keberadaan mereka. Dan rencana Jun sempat gagal karena tahu jika Jungkook pindah ke Australia.

Jun tak tahu jika Aerin tak ikut bersama Jungkook. Harapan Jun mulai menipis, ia memikirkan cara lain untuk menarik kembali Aerin ke pelukannya.

Jun menatap Aerin dan Jungkook yang tengah menatap ke arahnya. Jun berlalu di depan Aerin dan Jungkook bersama dua polisi di kiri dan kanan lelaki itu.

Jungkook beralih menatap Aerin, Jungkook memeluk kembali tubuh mungil Aerin.

"Aerin, aku..aku sudah mengingatmu" ucap Jungkook membuat air mata Aerin tambah menetes dengan deras.

Aerin menangkup wajah Jungkook lalu mencium singkat bibir kekasihnya. Jungkook tersenyum tipis, lalu kembali menyatukan bibir mereka. Cukup lama Jungkook mendiamkan ciuman mereka, sampai akhirnya Jungkook melepasnya.

"ayo pulang!" ucap Jungkook sembari mengelus pipi Aerin.

•••

Jungkook membawakan Aerin segelas teh hangat lalu membantu gadis itu untuk meminumnya. Jangan berpikir jika Jungkook juga tak ingin menyelamatkan Jae, ia sedang berpikir bagaimana caranya. Jae sama sekali tak bisa dihubungi, jejaknya tak ditemukan lagi.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang