7

5K 284 1
                                    

1 tahun berlalu.

Hari ini adalah hari dimana ujian Aerin telah usai. Sebentar lagi dirinya akan lulus sekolah. Selama setahun ini Jungkook lah yang selalu menemani Aerin bagaimanapun keadaannya. Mereka menjadi semakin dekat dan mengenal satu sama lain lebih dalam.

Siang ini, setelah Aerin menyelesaikan ujiannya, Jungkook menyuruh Aerin untuk datang ke kantornya. Jungkook berniat mengajak Aerin untuk merayakannya, anggap saja merayakan kelulusan Aerin.

Aerin melangkahkan kakinya mendekati ruangan Jungkook. Tangannya bergerak menekan kenop pintu, saat pintu ruangan terbuka langsung tercium aroma parfum khas lelaki itu. Aerin melangkah masuk ke dalam ruangan Jungkook, maniknya langsung menangkap sesosok lelaki yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Aerin kembali merapatkan pintu ruangan tanpa mengalihkan pandangannya dari lelaki di depannya.

Netra Jungkook menatap ke arah Aerin yang masih terdiam di depan pintu. Aerin mengembangkan senyumnya kala Jungkook menyunggingkan senyum ke arahnya.

"hey, sayang." sapa Jungkook lalu menaruh ponsel di atas meja kerjanya.

"kemari!" ucapnya lagi sembari mengibaskan jemarinya menyuruh gadis itu mendekat.

Aerin melangkah mendekat ke arah lelaki itu. Saat Aerin berdiri tepat di hadapannya, Jungkook langsung menarik gadis itu hingga bokong gadis itu mendarat di pangkuannya.

Manik coklat Jungkook menatap lekat ke arah bola mata Aerin. Jemarinya mengelus pipi Aerin.

"bagaimana ujianmu?" tanya Jungkook sembari terus memandangi wajah gadis itu dengan jemari yang tak bosan mengelus wajah gadis itu.

"aku mendapat nilai bagus. Sesuai janji kita, jika aku berhasil mendapat nilai yang bagus, kau akan menuruti semua permintaanku" Aerin menaik turunkan kedua alisnya beberapa kali sembari menatap Jungkook.

"apa permintaanmu, hm?" balas Jungkook sambil tangannya turun ke area dada, membuka dua kancing teratas seragam Aerin hingga memperlihatkan belahan dada montok Aerin.

"aku ingin liburan." ujar Aerin antusias.

Jungkook menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi kantornya. Menatap langit-langit sejenak lalu kembali menatap gadis itu.

"boleh. Tapi kau juga harus menuruti permintaanku. Deal?"

Jungkook menyodorkan tangannya mengajak Aerin berjabat tangan.

"apa permintaanmu?"

"bercinta." ucap Jungkook dengan suara beratnya tepat di telinga Aerin di akhiri dengan kecupan manis di pipi gadis itu.

Aerin menatap Jungkook dengan tatapan ragu. Apa dia harus menuruti permintaan Jungkook yang jelas jauh lebih berat dibanding permintaannya?

"aku belum siap."

Jungkook terkekeh. "jadi, kau memintaku untuk memasukimu, itu tidak sungguh-sungguh?"

Dengan tatapan polosnya Aerin mengangguk membuat Jungkook benar-benar ingin menghabisinya saat itu juga. Wajah polos Aerin terlihat tidak sepadan dengan tubuhnya yang seksi, pikir Jungkook.

Jawaban Aerin hanya mendapat balasan senyum tipis dari Jungkook. Tangan Jungkook bergerak mengelus surai hitam Aerin yang tergerai indah. Dirinya mengakui bahwa ia sudah mencintai Aerin.

Sudah lama dirinya memendam perasaan pada Aerin. Tapi ia masih enggan untuk menyatakan apa yang sebenarnya ia rasakan. Jungkook merasa bahwa Aerin terlihat biasa saja. Tak terlihat bahwa gadis itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Jungkook tidak ingin merusak hubungan baiknya dengan Aerin. Ia membiarkan rasa itu kian terasa begitu nyata. Bukan lagi cinta karena nafsunya semata, tapi Jungkook benar-benar mencintai gadis itu.

Aerin bangkit dari pangkuan Jungkook, berniat kembali mengaitkan kancing seragamnya yang sebelumnya terbuka karena ulah Jungkook. Namun Jungkook berhasil menahannya dan kembali menarik Aerin duduk di pangkuannya.

"aku belum menciummu." kata Jungkook sembari membuka sisa kancing seragam Aerin yang masih berkaitan.

Jungkook mendongakkan kepalanya lalu mendekatkan bibirnya dengan bibir Aerin kemudian menyatukan bibir mereka. Aerin mengalungkan tangannya di leher Jungkook lalu mulai melumat bibir Jungkook. Tak lupa juga tangan Jungkook yang mulai meremas dada Aerin dari luar bra nya.

Cukup lama dua orang itu saling melumat bibir, menyalurkan rasa cintanya melalui lumatan lembut di bibir mereka, terutama Jungkook. Aerin melepas pangutan mereka lalu membuka matanya, menatap sayu ke arah Jungkook.

Jungkook membuka matanya, tatapan mereka bertemu lalu Jungkook mengecup bibir ranum gadis di depannya sebagai akhir dari kegiatan bibir mereka.

Aerin menunduk, menatap seragamnya yang sudah terbuka memperlihatkan dua gundukan lemak favorit Jungkook lalu kembali menatap Jungkook. "ingin kau apakan dia, Tuan?"

"memanjakannya, setelah aku menyelesaikan pekerjaanku."

Aerin mengangguk paham lalu bangkit dari pangkuan Jungkook, tapi lagi lagi lelaki itu menahannya. Aerin mengerutkan keningnya sembari menatap Jungkook. Lelaki ini benar-benar membingungkan.

"tetap di sini."

Jungkook menatap Aerin sejenak lalu mengalihkan pandangannya pada ponsel di meja kerjanya. Tangannya meraih ponsel itu lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kantornya. Ia benar melanjutkan pekerjaannya dengan Aerin yang berada di pangkuannya.

Aerin memeluk tubuh Jungkook, menyembunyikan wajah cantiknya di ceruk leher lelaki itu. Jungkook merinding saat merasakan hembusan napas Aerin mengenai kulit lehernya. Namun ia berusaha seolah tidak terjadi apa-apa walaupun sepertinya di bawah sana sudah mulai bereaksi.

tbc

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang