53

1.1K 90 3
                                    

Sudah sepuluh menit Jae berdiri di depan pintu berwarna hitam dengan tulisan 'welcome' yang tertera. Ia menghela napas berkali-kali berusaha menenangkan dirinya. Perasaan ragu benar-benar menguasai dirinya.

"Jae" Jae menoleh ke arah sumber suara yang barusan menyebut namanya. Ada Yejun dan Yuna di sana. Yuna sedikit berlari ke arah Jae, disusul dengan Yejun di belakangnya.

"Jae, masuklah. Kita tunggu di sini, semua akan baik-baik saja. Percayalah padaku!" ucap Yuna sembari mengelus punggung Jae.

Jae menatap kedua temannya bergantian. Yejun melempar senyumnya sembari meraih tangan Jae. "kau pasti bisa, percayalah padaku!"

Jae menghela napasnya lalu menekan kenop pintu ruangan itu. Dengan jantung yang berdegup cukup kencang ia melangkah memasuki ruangan itu.

•••

Aerin meringis kesakitan sembari memegang perutnya. Sudah dua puluh menit berlalu, sakit pada perutnya tak juga reda. Jungkook mengelus pundak Aerin lembut, berusaha mengajak Aerin untuk pergi ke rumah sakit. Namun, Aerin terus menolak, ia percaya jika sakitnya sebentar lagi akan berkurang.

"kita harus pergi ke rumah sakit"

Aerin menggeleng lalu terus memijat lembut perut rampingnya.

Tiga puluh menit berlalu, Jungkook mengangkat tubuh mungil Aerin. "kita harus periksa, Aerin. Aku takut ini akan membahayakanmu"

•••

"apa keluhannya? apa ada perubahan pada diri nona?" tanya seorang lelaki berseragam putih yang biasa kita sebut sebagai dokter.

"tidak ada, semua baik-baik saja" ucap Aerin.

Dokter itu mencatat sesuatu pada secarik kertas di depannya lalu menggeser kertas itu ke depan Aerin dan Jungkook.

"baiklah, kapan terakhir kali nona menstruasi?"

Aerin menatap ke atas, berusaha mengingat-ingat kapam terakhir kali dirinya menstruasi.

"saya lupa, tapi yang pasti sudah satu bulan yang lalu"

"baiklah, biar saya jelaskan. Yang nona rasakan sekarang adalah kram perut, itu bisa terjadi jika nona terlalu banyak melakukan aktivitas. Kita bisa lihat di sini, usia kehamilan nona sudah 2 minggu"

"HAH?" Aerin menatap ke arah dokter itu dengan mata terbuka lebar.

"apa? kehamilan, Dok?" tanya Jungkook tak kalah terkejut.

"iya, nona Aerin ini sedang hamil. Dan usianya sudah 2 minggu"

•••

Aerin menatap ke arah luar jendela mobil. Sedari tadi dirinya hanya diam tanpa berbicara sedikitpun pada Jungkook. Jungkook yang menyadari hal itu langsung menepikan mobilnya di salah satu restoran.

"aku lapar, kita makan dulu" ucap Jungkook sembari membuka safety beltnya.

"kau saja, aku tidak lapar"

Jungkook menghela napasnya. Ia menarik tangan Aerin lalu menggenggam tangam gadis itu.

"kau marah padaku karena kau hamil?"

Aerin terdiam. Tak ada respon apapun darinya, ia hanya terus membelakangi Jungkook tanpa ada niatan untuk menatap lelaki itu.

"sayang, dengarkan–"

"jangan memanggilku dengam sebutan itu, aku tidak suka!"

"baiklah baiklah. Aerin, dengarkan aku. Baiklah aku minta maaf, semua ini memang salahku. Aku tidak tahu jika kau akan secepat itu, aku minta maaf. Tapi bagaimanapun, kita harus tetap merawat dia"

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang