35

2.4K 145 7
                                    

Jungkook terbangun lebih dulu dari Aerin. Ia menatap gadis yang masih terlelap di sebelahnya. Jungkook menatap setiap inci dari wajah gadis itu. Wajah yang sebenarnya begitu tidak asing di matanya namun ia tak bisa mengingat dengan jelas siapa gadis ini.

Jemarinya bergerak mengelus surai gadis itu. Membayangkan apa yang terjadi semalam membuat nafsunya kembali datang. Nafasnya teras berat dan jantungnya berdegup kencang.

Di tambah pemandangan di depannya. Aerin tak memakai sehelai benangpun di tubuhnya, gadis itu juga tak menutupi tubuhnya dengan apapun.

Jungkook mengelus bibir merah mudah milik Aerin membuat gadis itu membuka matanya. Aerin menatap Jungkook dengan mata sayu khas bangun tidur. Aerin memeluk tubuh Jungkook dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jungkook.

Jungkook yang dikelilingi nafsunya mati-matian menahan napasnya yang berat dan berusaha menstabilkan napasnya kembali.

"kau ingin lagi?" tanya Aerin tanpa melepas pelukannya.

"tidak"

Aerin menjauhkan wajahnya dari ceruk leher putih Jungkook. "milikmu tegang"

Jungkook melepas paksa pelukan Aerin. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Aerin menyingkap selimut yang menutupi tubuh bagian bawah Jungkook, ia mendudukkan dirinya di atas milik Jungkook yang menegang.

"aku tidak ingin lag–ahhh" desah Jungkook ketika Aerin menggerakkan pinggulnya.

Milik Aerin yang basah membuat Jungkook semakin menjadi-jadi. Jungkook menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang akan keluar begitu saja dari mulutnya akibat ulah Aerin.

"kau ingin lagi?" tanya Aerin sembari terus menggoyangkan pinggulnya.

Jungkook yang kesal langsung mengubah posisi mereka. Aerin berada di bawah kungkungan Jungkook. Jungkook menahan kedua tangan Aerin dengan satu tangannya. Ia meletakkan tangan Aerin di atas kepala gadis itu dan menahannya hingga Aerin tak mampu bergerak.

"kenapa selalu menggodaku, gadis kecil?"

Aerin yang mendengar sebutan itu tersenyum. Sebutan itu selalu keluar dari mulut Jungkook ketika mereka sedang bercinta dahulu. Jungkook menampar pelan payudara Aerin membuat sang pemilik meringis. Jungkook menunduk lalu melahap puting kecoklatan Aerin yang sudah menegang.

"ahh.."

Aerin mengalungi kakinya di pinggang Jungkook membuat miliknya bersentuhan dengan milik Jungkook yang sudah menegang. Jungkook menghisap kuat puting payudara Aerin membuat sang empu bergerak gelisah.

"Jungkook aku tak tahan...ahh"

Jungkook melepas puting payudara Aerin dan beralih melahap puting yang lain. Aerin menatap Jungkook yang sibuk menghisap putingnya layaknya seorang bayi.

"ahhh..jangan digigit, itu sakit!"

Jungkook melepas puting payudara Aerin, ia menjulurkan lidahnya lalu memutari lidahnya di area puting payudara gadis itu. Aerin memejamkan matanya, entah mengapa ia suka sekali jika Jungkook melakukan itu.

Jungkook menghentikan kegiatannya. Ia menatap wajah Aerin lalu mencium gadis itu. Mereka saling melumat, suara decakan dari bibir mereka terdengar sangat jelas memenuhi kamar Jungkook. Aerin meraih milik Jungkook di bawah sana lalu meremasnya.

Jungkook mengelus bibir vagina Aerin, membuat gadis itu dengan otomatis melebarkan pahanya. Aerin beralih ke twins ball milik Jungkook dan meremasnya. Jungkook tak tahan, ia lantas menggesekkan gundukan daging kecil yang ada di vagina gadis itu.

Aerin melepas lumatannya, ia menatap Jungkook dengan tatapan sayunya. Aerin mendesah kenikmatan, tubuhnya lemas akibat ulah Jungkook.

"Jung..ahhh"

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang