8

5.4K 300 3
                                    

Setengah jam berlalu Aerin masih dengan posisinya. Jungkook tidak mengizinkan Aerin untuk mengangkat bokongnya dari pangkuan lelaki itu.

"sampai kapan aku begini?" tanya Aerin bergerak tidak nyaman.

"sampai aku selesai."

Aerin mendengus kesal lalu kembali menyandarkan tubuhnya pada tubuh lelaki itu.

Tak lama kemudian Jungkook telah menyelesaikan pekerjaannya. Ia menaruh kembali ponsel di atas meja kerjanya. Aerin menegakkan tubuhnya, menatap lelaki di depannya.

"sudah? biarkan aku turun."

Aerin bangkit dari pangkuan Jungkook lalu berjalan menuju sofa yang berada di sudut ruangan. Melepas tas ransel yang masih menempel di punggungnya sedari tadi. Aerin mendudukkan tubuhnya di sofa itu lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

Jungkook bangkit dari duduknya lalu sedikit merapihkan meja kerjanya. Sesekali matanya melirik ke arah gadis itu.

Setelah selesai merapihkan meja kerjanya, lelaki itu berjalan mendekat ke arah Aerin. Mendudukkan dirinya tepat di sebelah gadis itu, tangannya bergerak mengelus perut rata gadis yang masih diam tak bergeming sembari bibirnya menciumi kulit leher Aerin.

Gadis itu membuka matanya, memegang tangan Jungkook yang perlahan semakin naik ke area dadanya. Mau tak mau gadis itu hanya bisa diam menerima semua perlakuan Jungkook.

Jungkook menurunkan cup bra yang Aerin gunakan. Kini payudara gadis itu tidak lagi tertutup apapun. Puting kecoklatannya perlahan menegang karena sentuhan dari Jungkook.

Jungkook menjauhkan wajahnya dari leher gadis itu, menatap gadis di sebelahnya yang tengah menatapnya juga. Jungkook menarik pinggang Aerin untuk menempatkan gadis itu di atas pangkuannya.

Jungkook melepas seragam dan bra yang masih menempel di tubuh Aerin. Terlihat jelas tubuh bagian atas Aerin. Tatapan Jungkook tertuju pada payudara Aerin yang semakin membesar itu. Tangannya bergerak menyentuh payudara gadis itu, meremasnya lembut sembari matanya beralih menatap mata gadis di depannya.

"eunghh" Aerin melenguh.

Jemari mungilnya turut bergerak mengelus dada bidang Jungkook. Matanya terpejam karena merasakan milik Jungkook semakin mengeras dan menusuk-nusuk milikknya walau keduanya masih terbalut celana.

Jungkook melahap puting susu Aerin. Mengulum lembut puting yang mengeras itu. Sebelahnya tak luput dari sentuhan Jungkook. Ia memilin, mencubit, bahkan menarik puting Aerin membuat sang empu memekik kenikmatan.

Jungkook tidak sabar. Ia merebahkan tubuh Aerin di sofa lalu menindihnya. Bibir ranum Aerin kini menjadi sasaran Jungkook. Dilumat brutal hingga gadis itu kualahan.

Lidah Jungkook menerobos masuk ke dalam mulut gadis itu, lidahnya membelit lidah Aerin. Jemari mungil Aerin membuka satu persatu kancing kemeja Jungkook.

Jungkook melepas pangutannya pada bibir Aerin. Ia bangkit lalu melepas kemejanya dan kembali menindih Aerin.

Jungkook mengecup bibir Aerin. "izinkan aku memasukinya."

Aerin menatap ragu Jungkook namun sedetik kemudian dirinya mengangguk setuju. Jungkook mengecup bibir gadis itu sebelum dirinya menurunkan rok dan cd yang masih membalut tubuh bagian bawah Aerin.

Kini terlihat jelas tubuh polos Aerin tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya. Jungkook memandanginya sembari menurunkan celananya.

"kau cantik sekali, sayang. 1000 kali lipat lebih cantik saat sedang telanjang seperti ini" ucap Jungkook lantas mendapat tatapan sinis dari Aerin.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang