54

1.1K 95 4
                                    

Aerin POV

Aku menatap diriku dalam cermin. Perlahan mataku mulai turun ke bawah menatap perut rataku yang tidak terhalangi sehelai benang pun. Ku tatap bagian tubuhku yang di dalamnya ada sesuatu yang hidup.

"aku belum siap untuk ini, sungguh" batinku.

Tak lama aku mendengar pintu kamar mandi diketuk pelan. Sudah pasti itu Jungkook, aku segera meraih handuk lalu membalut tubuhku dengan handuk. Kubuka pintu kamar mandi perlahan, kutatap lelaki bertubuh kekar di depanku.

"ada apa?"

"aku yang ingin bertanya, kenapa lama sekali? aku khawatir" ucap lelaki itu sembari meraih kedua tanganku.

"aku bersantai sebentar di dalam bathtub"

Lelaki itu menghela napas lalu menarik tubuhku perlahan ke dalam kamar. Ia mendudukkanku di tepi ranjang. Ia berjongkok di depanku lalu menatap mataku lekat.

"ada apa? kau masih belum siap dengan kehadiran dia?" tanya Jungkook sembari menunjuk perut rataku.

Aku tak bisa menjawab, karena itu memang alasannya. Aku belum siap untuk itu, masih banyak hal yang ingin aku persiapkan untuk masa depanku. Aku masih ingin melakukan banyak hal untuk aku dan Jungkook.

Terlebih kami belum menikah, itu membuatku semakin berpikir jika ini memang belum saatnya ada buah hati di antara aku dan Jungkook.

"Aerin, siap atau tidak semua ini pasti akan terjadi, bukan? aku tahu kau belum siap untuk itu, tapi tolong terimalah. Pikirkan baik-baik, semua yang terjadi pasti ada alasannya"

"dan aku percaya ini ada alasannya" sambung Jungkook membuatku diam seribu bahasa. Aku tak bisa menanggapi apapun soal perkataan Jungkook kali ini.

Mungkin memang, jika aku mengingat semua perbuatan aku dan lelaki ini. Besar kemungkinannya aku akan mengandung, dan aku harus menerima itu adalah resiko terbesarnya. Dan bayi ini tak salah, ia hadir karena aku dan Jungkook.

"aku tahu ini sulit untuk kau terima, tapi cobalah perlahan. Aku percaya kau bisa menerimanya, karena rasa sayang itu akan muncul seiring berjalannya waktu, kau akan merasakan sesuatu yang tidak pernah kau rasakan sebelumnya"

Lagi dan lagi aku tak bisa merespon apapun perkataan Jungkook. Semua yang ia katakan benar, namun untuk sekarang aku belum bisa menerimanya. Aku tahu ini hanya butuh waktu.

Aerin POV end

Jungkook berjalan menyusuri setiap lorong snack di salah satu minimarket dekat dengan apartemen mereka. Sore tadi Aerin meminta Jungkook untuk membeli banyak cemilan. Tentu saja lelaki itu akan menuruti apapun kemauan Aerin, terlebih kini Aerin tengah mengandung.

Sementara di dalam kamar apartemen, Aerin tengah menonton film kesukaan Jungkook. Entahlah, Aerin sangat ingin menonton apa yang selama ini Jungkook tonton. Meskipun film itu sangat membosankan, namun rasa penasaran Aerin mengalahkan segalanya.

Aerin menontonnya dengan serius hingga tak menyadari kehadiran Jungkook di sana. Jungkook melebarkan senyumnya karena melihat wajah lucu Aerin yang sedang menonton.

"hey, kau menikmatinya?" tanya Jungkook membuat Aerin sedikit tersentak.

"ah, maaf, Jung. Aku tak menyadari kau datang" ujar Aerin lalu tersenyum malu, ia bangkit lalu mengambil alih tas belanjaan yang ada di tangan Jungkook. "terima kasih" ucapnya sembari melebarkan senyumnya.

Aerin kembali mendudukkan dirinya di atas ranjang lalu membuka satu bungkus snack. Ia menikmati snack itu sembari matanya tak lepas dari layar televisi.

Jungkook yang melihat hal itu hanya bisa menahan diri untuk tidak menganggu Aerin. Sebenarnya Jungkook sangat ingin memeluk dan menciumi gadisnya, namun ia tak ingin menganggu waktu Aerin. Jadi, Jungkook memilih untuk ikut duduk di sebelah Aerin sembari menonton.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang