17

3.2K 194 4
                                    

Sudah satu bulan Jungkook memutuskan untuk menetap di Australia, jauh dari Aerin dan tentu saja jauh dari perusahaannya. Ia menyerahkan perusahaannya sementara pada orang kepercayaannya.

Suatu pagi Jungkook tengah bermain golf bersama teman-temannya. Dengan cepat ia sudah memiliki teman akrab di sini.

"hey, Jung. Kau tidak ingin berkenalan dengan wanita itu?" ucap salah satu temannya sembari menunjuk ke arah salah satu caddy golf yang tengah duduk di salah satu kursi di seberang mereka.

Jungkook menoleh ke arah wanita itu. "namanya Jae, dia orang Korea"

Wanita itu cantik di mata Jungkook, sedikit mirip dengan Aerin. Tanpa sadar Jungkook tersenyum tipis ke arah wanita itu. Tak lama Jungkook tersadar lalu menggelengkan kepalanya dan kembali menunduk.

"aku tidak tertarik" ucapnya.

•••

Kaki jenjang Jungkook melangkah menuju mobil hitam yang terparkir. Jemarinya bergerak membuka pintu mobil namun matanya terfokus pada seorang wanita yang berada tak jauh dari mobilnya.

Jungkook memicingkan matanya, berusaha mengenali wanita yang ia lihat.

"Jae?"

Wanita itu Jae. Ia terlihat tengah menunggu sesuatu. Tanpa pikir panjang Jungkook langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya, ia berhenti tepat di depan Jae.

Jemarinya bergerak membuka kaca mobil. Jae yang tersadar jika itu Jungkook langsung membungkuk.

"sedang menunggu seseorang?"

"eum, ya" jawab Jae singkat sembari tersenyum.

Jungkook terdiam, entah mengapa Jungkook senang dengan Jae. Ia selalu menunjukkan senyum di wajahnya. Jungkook tersenyum tipis. "siapa?"

"temanku" jawab Jae.

"di mana temanmu?"

Jae mengalihkan pandangannya ke arah kanan sejenak seperti mencari seseorang. Ia kembali menatap Jungkook sembari tersenyum manis.

"tidak tau"

Jungkook mengangkat sebelah tangannya untuk melihat ke arah jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Ia menatap Jae. "sudah hampir malam, ayo kuantar!"

Jae tersentak. Buru-buru ia menggerakkan tangannya berusaha menolak tawaran Jungkook. "tidak usah, aku bisa pesan mobil online"

"denganku tidak perlu uang" ujar Jungkook membuat Jae tersenyum kikuk.

"cepat masuk!" perintah Jungkook sembari tangannya membuka kunci pintu mobil.

Dengam ragu Jae membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam mobil. Tangannya memasang safety belt sembari menatap Jungkook gugup.

"terima kasih"

Jungkook tak menjawab apapun, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Selama perjalanan hening menyelimuti mereka. Tak ada satupun yang membuka percakapan. Hanya terdengar suara lagu yang terputar dari radio mobil.

Jungkook tersenyum tipis, ia mengingat semua memori tentang Aerin. Ia teringat Aerin duduk di sebelahnya seperti Jae saat ini. Hatinya terasa nyeri mengingat semua memori itu, rindu yang mendalam tak bisa lagi Jungkook sembunyikan.

Hampir setiap malam ia teringat akan sosok Aerin. Wajah cantiknya, senyumnya, suaranya, semua dari Aerin Jungkook rindu.

"aku lapar, kita pergi makan malam" ucap Jungkook tiba-tiba.

"tidak perlu"

"tidak ada penolakan"

Jungkook tetaplah Jungkook. Ia menepikan mobilnya di salah satu restoran cepat saji yang tidak begitu ramai.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang