12

4.3K 261 4
                                    

"Aerin" ucap Jungkook lirih.

Aerin perlahan membuka kedua matanya. Manik indahnya menangkap seorang lelaki yang tengah tersenyum ke arahnya. Aerin mendecak lalu kembali menutup matanya. Tak lama Aerin merasakan benda kenyal itu kembali menyentuh keningnya.

"hey, ayo pulang" ucap Jungkook pelan.

"enghh" Aerin meregangkan otot tubuhnya lalu membelakangi Jungkook. Jungkook terkekeh lalu mendekatkan wajahnya ke punggung Aerin lalu mencium
"jangan ganggu, aku sangat lelah"

Jungkook memutuskan untuk ikut berbaring di sebelah gadis itu dan ikut masuk ke dalam selimut. Ia mendekap tubuh mungil Aerin. Tentu saja bukan hanya sebatas memeluk tubuh gadis itu. Tangannya menggerayangi tubuh polos gadis itu dan mendaratkannya tepat di depan gundukan besar milik Aerin.

Jungkook menempelkan bibirnya pada leher putih Aerin. Menciuminya tanpa henti dan bosan. Tak lupa dengan tangan Jungkook yang mulai sibuk meremas-remas payudara Aerin.

"aku lelah, Tuan"

Jungkook menciumi kulit leher dan punggung Aerin. Jemarinya bergerak memainkan puting Aerin yang mulai menegang. Memilinnya membuat Aerin bergerak gelisah.

"tubuhmu selalu menggodaku" ucap Jungkook dengan suara berat tepat di telinga Aerin.

Tangan Jungkook perlahan mulai turun ke area kewanitaan gadis itu. Aerin berusaha menahan tangan kekarnya. Namun Jungkook tetap melakukannya. "belakangan ini kau selalu menolakku, ada apa?"

"aku hanya sedang lelah" jawab Aerin tanpa membuka matanya dan terus berusaha menjauhkan tangan Jungkook yang masih berusaha menyentuh vaginanya.

"sudah dua kali kau menolakku, sekarang kau mau menolak lagi?" tanya Jungkook.

"lebarkan kakimu!" ucapnya saat berhasil meraih kewanitaan gadis itu. Kali ini Aerin menurutinya, Aerin mengangkat sebelah kakinya dan menahannya dengan sebelah tangannya.

"shhh, Tuan"

"aku tau kau menikmatinya"

Jungkook melesatkan satu jarinya ke dalam kewanitaan Aerin. Tubuh Aerin menegang karena kembali merasakan sakit pada area kewanitaannya.

"vaginaku sakit, Tuan"

"kali ini tidak akan kasar, aku janji"

Jungkook mengeluarkan jarinya lalu menarik tubuh Aerin. Ia menindih tubuh gadis itu. Aerin menatap Jungkook dengan tatapan memohon, berharap Jungkook akan merasa iba dan tidak melakukannya.

"aku takut hamil"

"tidak akan, sayang"

"tapi kau selalu mengeluarkannya di dalam"

Jungkook terkekeh pelan lalu mengecup lembut bibir Aerin. "aku tidak sengaja, sayang. Maafkan aku"

Aerin memalingkan wajahnya. "aku lelah, seluruh tubuhku sakit dan vaginaku sangat sakit"

Jungkook mencium pipi Aerin. "biar aku obati"

"apa maksudmu?" Aerin menatap Jungkook yang bangkit dari atas tubuhnya. Jungkook menarik selimut yang menutupi tubuh Aerin lalu membuangnya ke lantai.

"duduk!"

Aerin mengerutkan keningnya lalu menuruti perkataan Jungkook. Ia menatap Jungkook yang berjongkok di depannya.

Jungkook melebarkan kaki Aerin. Ia menatap gadis di depannya sebelum melancarkan aksinya.

Aerin membelalakkan matanya ketika wajah Jungkook mulai mendekat ke area kewanitaannya.

"apa yang kau–mhhh"

Benar saja dugaan Aerin. Aerin meraih surai kecoklatan Jungkook lalu meremasnya kuat. Aerin memejamkan matanya kala merasakan miliknya bak tersengat.

Jungkook tersenyum tipis melihat Aerin kenikmatan seperti sekarang. Dengan sengaja ia mempercepat permainan lidahnya membuat Aerin seketika menjerit.

"AH! Hentikan"

Cukup lama Jungkook terus bermain lidah di sana. Tubuh Aerin meremang lalu gemetar hebat. Ia meremas kuat surai Jungkook saat merasakan gelombang itu hampir datang.

"a-aku tak tahan–ahh"

Jungkook menjauhkan wajahnya dari kewanitaan gadis itu. Jungkook tersenyum miring sembari menatap milik Aerin mengeluarkan cairan dengan derasnya.

"apa masih sakit?"

"t-tidak, sudah cukup" ucap Aerin sembari menutup matanya dengan kepala menengadah menikmati sisa cairan yang masih menyembur keluar dari vaginanya.


tbc

KOMEN ATUH KAK😫🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KOMEN ATUH KAK😫🙏🏻

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang