49

1.5K 137 9
                                    

Suatu malam saat Aerin tengah menonton televisi di ruang tengah Jungkook menghampirinya dan mendaratkan bokongnya di sebelah gadis itu. Aerin menoleh sejenak lalu kembali menaruh seluruh pandangannya ke arah televisi yang tengah memutar drama kesukaannya.

Tangan besar Jungkook dengan sengaja memeluk pinggang ramping milik Aerin. Jungkook juga meletakkan wajahnya di ceruk leher putih milim Aerin. Aerin yang sudah biasa dengan hal itu hanya bisa diam sembari menikmati drama yang sedang ia tonton.

Tak kunjung mendapat balasan dari Aerin, Jungkook beralih menciumi leher Aerin dan dengan sengaja tangannya mulai menggerayangi tubuh gadis itu.

"diamlah, Jung. Aku ingin menonton"

Jungkook tak memperdulikannya, ia terus menjamah tubuh gadis itu sampai tangannya tiba di paha putih Aerin dan mulai berniat untuk menjamah milik Aerin di bawah sana. Aerin langsung menghentikannya dan menghempaskan tangan Jungkook agar menghentikan kegiatannya.

Aerin mendecak. "biarkan aku tenang sebentar, Jung"

"lanjutlah menonton, biar aku menjamah tubuhmu"

Entah mengapa Aerin sangat kesal saat mendengar Jungkook berkata demikian. Ia menarik tubuhnya menjauh dari Jungkook lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Jungkook yang melihat hal itu lantas menarik kembali Aerin mendekat ke arahnya.

"ada apa denganmu? Apa aku membuat kesalahan?" tanya Jungkook sembari menatap gadisnya yang masih fokus menonton.

"aku hanya ingin menonton, jangan ganggu aku!" ucap Aerin sembari berusaha melepas genggaman tangan Jungkook di pergelangan tangannya.

"aku tak akan melepasnya" ucap Jungkook sembari tersenyum nakal ke arah Aerin.

Aerin mendecak. "terserah!"

Aerin kembali menonton sedangkan Jungkook masih terus berusaha menarik perhatian Aerin. Beberapa kali Aerin menyuruh Jungkook untuk pergi dan tidak menganggu dirinya namun nihil.

Karena kesabarannya sudah mulai menipis, dengan sengaja Jungkook mematikan televisi membuat Aerin berteriak memanggil namanya. Jungkook tak memperdulikan hal itu, lelaki itu bangkit lalu mengangkat tubuh mungil Aerin dan membawanya ke kamar.

Jungkook menjatuhkan tubuh Aerin di atas ranjang. Dengan terburu-buru Jungkook melepas kaus berwarna hitam yang bertengger di tubuhnya. Dengan tatapan bak singa kelaparan, Jungkook mulai menindih tubuh Aerin.

Aerin yang sudah tahu nasibnya akan seperti apa langsung mendorong tubuh Jungkook dengan sekuat tenaga. Ada sedikit rasa penyesalan dalam dirinya karena sudah membuat kesabaran Jungkook hampir habis.

"mhh" lenguhan itu keluar begitu saja saat Aerin merasakan kecupan hangat dan lembut di lehernya.

Jungkook menarik paksa kaus yang Aerin kenakan. Aerin masih berusaha menahannya namun sia-sia karena pasti ia akan kalah dengan Jungkook.

"sakit, Jung" ucap Aerin saat Jungkook menahan kedua lengannya di atas kepala gadis itu.

"aku ingin bertanya, ada apa denganmu? Kenapa mengacuhkanku seperti tadi?" tanya Jungkook sembari menatap netra indah milih Aerin.

"tidak ada, aku hanya ingin menonton. Apa itu salah?" tanya Aerin sembari berusaha melepaskan tangannya yang tengah ditahan Jungkook.

"memangnya kau harus mengacuhkanku?" tanya Jungkook sembari mengencangkan genggamannya.

Aerin mendecak lalu berhenti memberontak. Ia benar-benar kesal dengan Jungkook kali ini. Ia mengacuhkan Jungkook yang mulai menciumi leher putihnya itu.

"ahh, aku sangat rindu aroma tubuhmu sayang"

Aerin menutup matanya, mengerutkan keningnya merasakan cumbuan Jungkook. Entah mengapa ia semakin benci dengan Jungkook karena Jungkook melontarkan kata-kata itu. Kata-kata yang biasanya sangat Aerin sukai namun kali ini begitu ia benci.

My Client (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang