PROLOG

4.1K 246 9
                                    

"Agara Rigel, seorang musisi sekaligus aktor muda paling berbakat, berwajah tampan dan digandrungi hampir semua kaum wanita se-Indonesia. Agara, begitu sapaannya sekarang tengah menanti proses launching album kelima miliknya, namun kabar miring berhembus dalam proses comeback nya musisi ini, video yang tersebar di akun gossip memperlihatkan-"

"Sampah."

Suara seorang perempuan yang berasal dari tape mobil tersebut hilang disusul dengan umpatan laki-laki yang duduk dibalik kemudi. Pandangannya tajam kedepan, rahangnya mengatup rapat seakan menahan puluhan kalimat kasar yang akan keluar dari mulutnya.

"Siapa sih yang berani jual video nya ke akun gossip sialan itu?, kalau bukan dia yang mulai duluan buat mukul, gue gak akan refleks buat dorong dia. Video yang kesebar itu gak keselurahan yang ada di tempat kejadian, cuma setengahnya doang."

"Tapi ya masalahnya itu video udah kesebar, mau gimanapun kita gak bakalan bisa jelasin satu-satu ke hampir jutaan netizen yang udah liat." ujar laki-laki lain yang duduk disamping kursi kemudi. "Chill man, gak usah terlalu dipikirin lah, paling beritanya cuma bentaran doang habis itu ya tenggelam gitu aja kayak yang udah-udah."

Agara, laki-laki itu menghela nafas. Diam dan kembali fokus pada jalanan di depannya.

"Kita kan keluar sekarang tujuannya mau senang-senang, cmon bro.. lupain dulu masalah itu, oke?."

***

"Nan,lo aja deh yang masuk biar gue tunggu disini."

"Gak mau ah, masa gue sendirian?, gue juga gak berani." ujar gadis berambut ikal pendek sebahu itu, menatap gadis lain disampingnya. "Kita masuknya berdua aja Gi, biar nyari dia nya juga gak susah pas di dalam ntar."

"Ih sumpah ya si Lula bener-bener bikin repot, habis ini iket aja kakinya biar gak bandel lagi."

Gianna, gadis itu mendumel kesal sambil berjalan memasuki gedung tinggi di depannya. Tidak pernah terbesit satu kalipun dalam pikirannya akan menginjakkan kaki di tempat ini, di dunia gemerlap yang sukses membuat gendang telinganya terasa ingin pecah karena musik yang berdentum begitu keras. Kalau bukan karena ingin menemukan sahabat baiknya sedari kecil, dia benaran ogah! masuk ke tempat ini.

"Telpon Nan, tanya posisi dia dimana."

"Hah, apa?."

Gadis itu berdecak, percuma berbicara, Nania, sahabatnya yang berjalan dibelakang itu sudah pasti tak bisa dengar apapun karena ruangan ini begitu berisik. Kakinya terus melangkah melewati orang-orang yang tak bisa diam berjingkrak sana sini, lampu-lampu warni warni yang membuat matanya sakit, dirinya tak mau menyerah, toh sudah terlanjur masuk pokoknya ia harus bertemu dengan Lula, membawa gadis bandel itu pulang sesegara mungkin.

Meskipun gadis itu menerima berbagai tatapan aneh dari beberapa orang disekitarnya yang ia yakini dikarenakan penampilannya yang lebih cocok untuk pergi ke game zone dibandingkan club. Dengan piyama merah muda motif hello kitty serta sendal tidur dengan boneka kepala kartun kucing itu didepannya. Persis seperti anak SD yang tersesat di pasar malam.

Tapi, Gianna tak ambil pusing, ia terus berjalan percaya diri menyalip diantara orang-orang yang berdiri, lagian dirinya juga tidak sendiri, ada Nania yang menemaninya dibelakang. Ia dan-

Gadis itu berbalik, terkejut karena dibelakangnya tidak ada siapa-siapa, lebih tepatnya tidak ada orang yang dirinya kenal!

"Loh, loh, loh, Nan?, Naniaaaa." Gianna meninggikan suara, matanya mengarah kesekitar.

Kemana si cerewet Nania?.

Gianna menelan ludahnya, tidak bisa berpikir jernih lagi apa yang akan terjadi sekarang. Di dalam ruangan penuh sesak ini sendirian, terpisah dari teman-temannya. Belum aja ketemu yang dicari, sudah hilang lagi yang satu.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang