2. The Only Way

2.4K 182 24
                                    

"Gimana caranya kita bisa masuk kalau kondisinya begitu?"

Lula bersuara, menatap pemandangan yang ada di seberang jalan. Setelah keluar dari hotel, ketiga gadis itu pada akhirnya memutuskan untuk mencoba mendatangi kediaman Agara, terlebih dari apakah laki-laki itu ingat atau tidak tentang kejadian semalam yang paling penting bagi Gianna adalah mendapatkan ponselnya kembali. Dan disinilah ketiganya berakhir sekarang, di dalam mobil yang terparkir di seberang jalan dari rumah Agara. Menatap putus asa pada keramaian yang terjadi di depan gerbang rumah itu.

"Ini pasti gara-gara video yang lagi rame, dia sampe diburu sama wartawan." Nania menyahut dari kursi belakang, mencondongkan tubuhnya kedepan, diantara kursi Lula dan Gianna.

"Video? video apaan emangnya?"

"Ih, masa lo gak tau sih?, itu loh video yang dia lagi ribut gitu sama ceweknya, siapa La nama ceweknya?, gue lupa lagi."

Lula yang duduk dibalik kemudi itu berdehem, mencuri perhatian kedua sahabatnya, detik setelahnya gadis itu mengibaskan rambut, sembari meletakkan kedua tangannya di dagu, berlagak bak supermodel, dan dengan nada suara dibuat-buat Lula berbicara.

"Anya Esmeralda."

Nania terkikik geli, sementara Gianna menatap gadis disampingnya itu dengan kening mengernyit, wajahnya menunjukkan seakan-akan apa yang baru saja dilakukan Lula adalah sesuatu yang menjijikan.

"Muka lo biasa aja." Lula mengomel. "Gue kan lagi impersonete si Anya."

"Anya Esmeralda siapa?, pacarnya tuh cowok pemain telenovela?."

Lula memutar kedua matanya malas, "Argh.. bukan, dia itu model, aktris juga, itu loh lawan mainnya Agara di film-nya yang terakhir, katanya mereka semacam terjebak cinta lokasi di project itu, gossip nya sih mereka pacaran selama ini, tapi baik Agara ataupun Anya gak pernah klarifikasi secara jelas, tapi yang gue liat sih si Anya gitu yang lebih effort, dia selalu antusias gitu kalo ditanya tentang kedekatan dia sama Agara, kalau Agara nya tiap ditanya ya biasa aja. Agara selalu bilang kalau mereka deket sebagai partner kerja."

"Lagian, masa lo gak tau sama Anya Esmeralda sih?."

Gianna menggeleng.

"Nan, nan, apa sih yang seorang Gianna Edrea tau kecuali buku sekolah?." Lontar Lula. "Jangankan sama si Anya, sama Agara yang lebih terkenal aja dia gak tau, padahal semalam tidur bareng."

"Eh, gue gak tidur sama dia ya!." Gianna menyela, tak terima dengan perkataan sahabatnya itu.

"Lah, orang lo sekasur sama dia."

"Ya sekasur bukan berarti tidur bareng."

"Terus apa namanya?, main bobok-bobokan?. Lo aja gak ingat semalam lo sama dia udah ngapain aja."

Lula mengerling jahil, dirinya terlihat terhibur menggoda sahabatnya itu. Terlebih selama ini, diantara mereka bertiga Gianna tidak pernah sama sekali berhubungan dengan hal-hal seperti ini. Fakta bahwa Gianna tidak pernah dekat apalagi pacaran dengan siapapun membuat Lula dan juga Nania tidak memiliki celah untuk menggoda gadis itu. Makanya kesempatan kali ini tidak ingin dilewatkan, walaupun topiknya memang agak sedikit horrible mengingat baik Lula maupun Nania sebenarnya juga khawatir dengan apa yang terjadi antara sahabat mereka dengan si selebriti itu semalam.

"Pokoknya gue sama dia gak ngapa-ngapain, titik." Gianna menekankan, berusaha meyakinkan dirinya sendiri. "Udah deh gak usah bahas itu, sekarang yang paling penting gimana caranya kita bisa masuk kesana."

"Hmm, kayaknya gak bisa deh."

"Maksud lo gak bisa?, gue butuh hp gue hari ini juga, gak bisa gue tanpa hp gue walau semenit." Gianna menggerutu.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang