Hubungan antara dirinya dan Agara bisa dibilang mengalir begitu saja, ya— sebagaimana dua orang yang sedang dalam masa awal-awal menjalin hubungan. Sementara tentang ayah dan ibu-nya semuanya berjalan lancar, dua hari yang lalu saat ia dan Agara memutuskan untuk berbicara kepada kedua orang tuanya memuahkan hasil yang melegakan. Walaupun awalnya butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaan alasan kembalinya mereka setelah mengatakan bahwa sebelumnya hubungan mereka sudah berakhir. Agara bisa meyakinkan Abhimana—ayah dari Gianna agar keinginannya untuk meminta mereka bertunangan dalam waktu dekat bisa ditunda terlebih dahulu dan dibicarakan lagi setelah laki-laki itu selesai dengan tour lima belas kotanya yang akan menghabiskan waktu kurang lebih selama satu bulan.
Awalnya Gianna sempat terkejut mendengar Agara seolah dengan santainya menjanji kan hal itu kepada Ayah-nya. Pasalnya, lain hal daripada orang tuanya yang menyangka hubungan mereka sudah terjalin satu tahun lamanya sedangkan fakta yang sebenarnya adalah mereka baru saja menjalin hubungan. Cukup lama Gianna dibuat berpikir tentang itu setelah pada akhirnya ia menurut saja, dalam hati berharap dalam beberapa bulan ini hubungan nya dengan Agara bisa menuju ke tahap yang lebih baik. Gianna juga berharap hatinya bisa menerima Agara dan belajar mencintai laki-laki itu seiring berjalannya waktu.
Semuanya berjalan lancar kecuali tentang penundaan keberangkatan Gianna ke Paris yang memang nampaknya sudah menjadi kesimpulan mutlak yang tidak bisa dirubah. Abhimana benar-benar ingin putrinya itu memiliki status hubungan yang jelas sebelum melepaskan Gianna begitu saja untuk melanjutkan study diluar negeri. Dan hal itu membuat Gianna lagi-lagi harus mengikuti arus saja, ia tidak mau terlalu membantah, mengingat bagaimana kondisi kesehatan ayahnya itu saat ini. Lagipula, ia juga bisa sedikit bernafas lega setelah mendapat kabar dari Nania bahwa dirinya masih punya kesempatan untuk masuk universitas yang ia pilih dan ikut di gelombang penerimaan mahasiswa baru periode selanjutnya yang akan dibuka sekitar tiga atau empat bulan lagi.
Sejauh ini, semuanya berjalan cukup baik.
Hari kamis kemarin Gianna tidak bertemu dengan Agara sama sekali, mereka terakhir mengobrol satu sama lain hanya lewat telpon tadi malam, itupun tidak lama karena Agara harus melanjutkan latihannya untuk persiapan tour lima belas kota yang akan dimulai dari Bali pada sabtu ini. Begitupun juga dengan hari ini, mereka tidak bertemu dan belum berbicara lagi selain dirinya hanya menerima pesan dari laki-laki itu dan mengatakan akan menghubunginya malam ini.
Gianna sama sekali tidak keberatan dengan intensitas interaksi diantara mereka yang bisa dibilang sangat minim. Yah— intinya tidak sama dengan pasangan lain yang bisa bertemu kapan saja ataupun mengobrol ditelpon dengan durasi yang lama. Ia dan Agara tidak seperti itu, bahkan bisa dibilang hal itu sudah terjadi dari sejak awal hubungan keduanya sekarang ini. Gianna paham dengan siapa dirinya sedang menjalin hubungan, Agara adalah seseorang yang harus dituntut bekerja profesional untuk profesi yang ia miliki sebagai seorang publik figur, jangan kan waktu untuk sekedar bertemu dan mengobrol dengannya, waktu makan dan istirahat untuk dirinya sendiri saja nampaknya begitu sulit untuk laki-laki itu temui disaat sedang sibuk-sibuknya bekerja seperti sekarang ini. Jadi, sebagai seseorang yang paham akan itu, Gianna memakluminya. Lagipula, Gianna sudah dibuat senang dengan bagaimana Agara masih menyempatkan waktu sedikit untuk memberinya kabar atau paling tidak mendengar suaranya lewat ponsel.
Bagi Gianna, hal itu sudah lebih dari cukup.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat Gianna masuk kedalam kamar setelah selesai dengan makan malam bersama keluarganya dibawah satu jam yang lalu. Sambil duduk diatas kursi meja rias, tangannya bergerak mengambil ponsel. Tidak ada pesan yang masuk, tidak ada juga notif apapun. Lebih tepatnya, tidak ada pemberitahuan adanya panggilan tidak terjawab dari Agara ataupun pesan baru dari laki-laki itu. Dengan denguhan pelan, Gianna meletakkan ponselnya kembali, bersiap ingin membersih kan wajahnya sebelum beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
RomanceGianna Edrea Nolan, seorang gadis yang bisa dibilang biasa-biasa saja, tidak terlalu tertarik mengikuti trend, tidak peduli dengan berita dunia maya atau sejenis nya walaupun ia adalah putri tunggal dari pemilik salah satu stasiun televisi terbesar...