Lobi kantor Felicity Entertainment terlihat sudah ramai dipenuhi dengan wartawan yang sudah beberapa hari ini hanya dibiarkan menunggu didepan gerbang sebelum pada akhirnya tadi siang pihak dari FE mengatakan bahwa akan dilaksanakannya press conference secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Beberapa wartawan sudah siap dengan kamera, catatan yang berisi list pertanyaan yang mungkin sudah dipersiapkan sejak kemarin saat video tentang Agara Rigel itu beredar, bahkan beberapa microphone dengan logo masing-masing stasium televisi dan program gossip sudah diletakkan secara rapi diatas meja panjang yang sudah dipersiapkan. Para wartawan itu sekarang dalam hitungan menit hanya sedang menunggu kedatangan dari Agara yang belum memasuki ruang konferensi.
"Udah siap, Ga?."
Suara itu terdengar saat lengan kiri Agara lolos memasuki kemeja bewarna abu-abu yang dipadukan dengan kaos hitam sebagai dalamannya. Laki-laki itu tampil dengan setelan yang simple namun tak sedikitpun mengurangi pesona yang ia punya. Wajahnya tetap berkarisma, bahkan jika dilihat saat ini lebih fresh dan bersemangat, tidak terlihat tanda-tanda adanya beban karena efek dari video dirinya yang tersebar dan menjadi perbincangan hangat di tv ataupun sosial media beberapa hari ini.
"Let's begin." ujarnya, Agara sekali lagi menatap dirinya dipantulan kaca sebelum berbalik dan berjalan dengan tegap menyosori koridor. Tak kalah bersemangat, Tamita mengikuti laki-laki itu dengan yakin.
Flash dan bunyi jepretan kamera mengisi ruangan tersebut saat Agara memasuki ruangan, didampingi dengan manager, lawyer serta Leo yang merupakan perwakilan dari dewan direksi untuk Felicity Entertainment. Beberapa wartawan bahkan sudah langsung menyemprot dengan beberapa pertanyaan walaupun Agara beserta yang lain baru saja duduk, suara-suara itu semakin menambah keriuhan yang terjadi disana.
"Mas Agara,apa kabar? Mas Agara."
"Mas Agara, gimana tanggapan atas video yang viral?."
"Mas Agara kenapa baru muncul ke publik hari ini."
Tamita yang tersadar dengan kondisi yang sekarang terjadi buru-buru mengambil alih. Berusaha membuat keadaan kondusif.
"Maaf teman-teman media, agar presscon ini berjalan lancar saya mohon teman-teman semuanya bersabar dan tetap berada ditempat. Tolong bertanya nya satu-satu ya sesuai aturan, pertanyaan teman-teman semua pasti akan dijawab." jelas Tamita, matanya melirik kearah Agara. "Silahkan, Agara."
"Apa kabar semuanya?. Sebelumnya saya mau minta maaf karena beberapa hari ini sudah membuat teman-teman media menunggu. Saya tau jelas apa yang sekarang sedang diberitakan diluar sana, dan saya sama sekali tidak menutup telinga saya untuk mengabaikan hal ini. Maka dari itu sebabnya, setelah melalui beberapa hal, pada hari ini saya putuskan untuk mengundang teman-teman sekalian dalam presscon dimana tujuannya mengklarifikasi tentang video tersebut untuk dijelaskan kepada publik. Disini saya akan menjawab pertanyaan apapun yang teman-teman semua ingin tanyakan. Silahkan."
"Apakah orang yang ada divideo itu memang mas Agara?."
Agara mengangguk, merespon pertanyaan pertama yang diajukan kepadanya. "Iya, laki-laki didalam video itu memang saya."
"Apa yang sebenarnya terjadi?, kenapa mas Agara bisa mendorong mbak Anya?, bahkan ada yang berspekulasi jika saat itu mas Agara sedang dalam keadaan mabuk, apa itu benar?."
"Saya sepenuhnya dalam keadaan sadar pada saat itu. Saya memang mendorong Anya, tapi semua itu terjadi dalam unsur ketidaksengajaan. Saya benar-benar tidak sengaja saat melakukannya."
"Tapi divideo sangat jelas bagaimana mas Agara terlihat benar-benar marah dan seketika berlaku kasar, apa itu bisa disebut dengan hal yang tidak disengaja?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
RomanceGianna Edrea Nolan, seorang gadis yang bisa dibilang biasa-biasa saja, tidak terlalu tertarik mengikuti trend, tidak peduli dengan berita dunia maya atau sejenis nya walaupun ia adalah putri tunggal dari pemilik salah satu stasiun televisi terbesar...