35. How Are You?

1.3K 109 62
                                    

Kakinya melangkah cepat saat berjalan melewati lorong rumah sakit, diperjalanan sewaktu pulang dari kediaman Agara tiba-tiba ia mendapatkan kabar jika salah satu teman satu lingkup pekerjaan nya mengalami kecelakaan. Bahkan beritanya juga sudah ramai di media sosial, jadilah Lula langsung putar stir kesini—yang kebetulan juga dibawa ke Nolan Hospital karena tempat kecelakaan dan lokasi rumah sakit yang berdekatan.

"Halo Ndre, lo sama anak-anak dimana? ini gue udah di rumah sakit." perempuan itu berbicara, dengan telpon yang menempel di telinga. "Iya, tapi lo nya lagi dimana? gue—"

Lula yang tadinya fokus berbicara untuk mengetahui kemana ia harus pergi sekarang tiba-tiba berhenti setelah matanya tak sengaja menemukan sosok yang ia kenali baru saja berdiri dari bangku taman rumah sakit. Refleks tangannya terangkat, sebelum
kemudian berseru pelan.

"Dela!"

Perempuan yang sadar jika ada yang memanggil namanya itu menoleh, mencari sumber suara yang baru saja ia dengar sebelum matanya menemukan Lula— sahabat dari sepupunya tengah berjalan mendekat kearah dimana dirinya berdiri.

"Hai Del." Lula kembali menyapa saat dirinya sudah berdiri dihadapan sepupu sahabatnya itu.

"Hai La." Dela nampak terkejut, matanya terpencar mencari jikalau ada seseorang yang datang bersama perempuan itu. "Ngapain? siapa yang sakit?"

"Oh, ini barusan dapat kabar kalau temen gue ada yang kecelakaan terus dibawa kesini, lo sendiri? ngapain?" mata Lula beralih kearah perempuan yang berdiri disamping Dela, sebelum mengangguk sekilas untuk menyapa. "Tugas kampus atau—ada yang sakit?"

"Iya, kebetulan ada temen yang sakit. Oh iya, lo kesini sendiri? gak sama—Gia? soalnya tadi gue lihat terakhir update lagi sama dia kan?"

"Tadi sih iya, tapi tuh anak udah gue anterin ke tempat cowoknya."

Kening Dela mengkerut. "Agara?"

"Iyalah, siapa lagi."

"Emang Agara udah balik ya? bukannya masih lanjut tour?"

Lula mengedikkan bahu. "Gak tau, tiba-tiba udah nyampe Jakarta aja orangnya, dia juga gak ngasih tau Gia sih kalau udah pulang, biasa— mau kasih surprise, lagi bucin banget itu dua-duanya, gak ngerti lagi dah."

"Oh gitu..." Dela mengangguk pelan

"Iya, eh kalau gitu gue duluan ya, udah di tungguin anak-anak soalnya."

"Oh iya-iya." Dela mengangguk sembari matanya mengikuti arah punggung Lula yang sudah berjalan menjauh.

"Lula? sahabatnya Gianna?"

Suara yang berasal dari samping kanannya membuat Dela mengalihkan pandangan, menatap kearah Celia yang baru saja berbicara.

"Gianna punya dua sahabat dekat, Lula dan— hmm Nania, iya kan?"

Dela memasang wajah mewanti-wanti. "Kamu tau darimana?"

"Edgar yang cerita, dia juga bilang kalau sebenarnya sahabat-sahabatnya Gianna gak tau tentang hubungan mereka." ujar Celia, kemudian tersenyum. "Apa sampai sekarang mereka juga belum tau? wah— padahal sahabat akrab banget ya kan? Gianna kayaknya pinter banget nyembunyiin sesuatu dari orang-orang terdekatnya."

"Maksud kamu?"

"Hmm ya gak apa-apa, tiba-tiba kepikiran aja, fakta kalau Gianna nyembunyiin hubungan dia dan Edgar dari sahabat-sahabatnya bikin aku jadi penasaran, kira-kira Agara tau gak ya kalau selama menjalin hubungan, Gianna masih sering ngehubungin mantan pacarnya?"

Dela menelan ludah dalam, menatap perempuan dihadapannya itu lekat.

"What did you want to do? Celia." tanya Dela kemudian, nada suaranya penuh penekanan."

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang