40. The Edge Decisions

1.3K 103 45
                                    

A/N Halo! apa kabar? kalian baik-baik aja kan, aku harap begitu ya. Maaf kalau pergi nya lama hehe, gak kerasa ternyata delapan bulan ya aku hiatus, tambah sebulan lagi udah lahiran itu. Mau cerita sedikit (semoga kalian mau denger ceritaku ya wkwk), jadi selama hiatus itu aku benar-benar lagi sibuk sama study ku, bulan oktober tahun lalu aku keterima ngelanjutin study profesi ku di bandung, kota yang pengen banget aku datangin, seneng bgt pas tau bisa lanjut study disana. nah, dari oktober-februari aku masih bisa update seperti biasa, puncaknya itu dibulan maret, dimana aku sudah harus praktek kerja di industri dan rumah sakit, benar-benar gak punya waktu buat ngelakuin hal lainnya selain ngabisin waktu seharian di lapangan kerja, dan pulang-pulang lanjut harus ngerjain laporan. pernah waktu itu maksa buat kelarin satu part, tapi benar-benar gak bisa, kepala ku rasanya blank wkwk. nah setelah kejadian itu aku ambil keputusan buat benar-benar fokus dulu sama study ku, setelah selesai praktek kerja di akhir bulan mei, juni-juli nya aku harus langsung prepare untuk ikut ujian kompetensi di bulan juli, dimana ujian itu adalah penentu selesainya masa study ku, sampai pada akhirnya di bulan agustus hasil ujiannya keluar dan aku dinyatain lulus, i'm so happy, aku ngerasa perjuanganku gak sia-sia hehe. dan finally, awal oktober kemarin aku graduated. bersyukur banget bisa selesaiin study tepat waktu selama satu tahun, dan pastinya bisa ketemu AgaGia dan kalian lagi<3 once again, maaf ya... maaf digantungin lama.

aku janji setelah ini akan terus update sampai nanti selesai ya, makasih buat kalian yang tetap setia sampai detik ini. oh iya, dua part yang kemarin aku publish itu bisa dibilang spoiler tipis-tipis ya, aku akan unpublish part itu, jadi beruntung buat kalian yg udah baca, oke? enjoy the story lov! -AuthorRi

———***———

Perempuan dengan rambut tergerai sebahu itu menyandar kan tubuhnya sekali lagi pada kursi penumpang, dengusan nafasnya terdengar lelah, sejak tadi ia terus seperti ini, mengulang posisi yang sama dengan perasaan gelisah, setiap detik matanya memantau kearah kaca spion didepannya, berharap orang yang dinantikan muncul dari gerbang besar itu.

Sudah hampir satu jam, namun tidak ada sama sekali pertanda jika Caleb— laki-laki itu akan datang.

Gianna mendengus sekali lagi, matanya menatap gedung tinggi di depannya dengan langlang. Melihatnya, mengingatkan ia akan kejadian terakhir kali, kejadian tanpa disangka yang mempertemu kan dirinya dan Agara untuk pertama kali nya, kejadian yang pada saat itu mengundang sumpah serapah akibat kekesalan yang ia rasakan, namun siapa sangka sekarang menjadi salah satu kejadian di dalam hidupnya yang tidak akan pernah dirinya lupakan. Kejadian yang tidak akan pernah ia sesali adanya.

Satu bulir air mata kembali jatuh membasahi pipi nya, tak peduli sudah berapa kali ia menangis sejak tadi. Rasa sedih, rasa sesak di dada nya tidak bisa ia sembunyikan. Gianna membiarkan kepalanya bersandar lunglai pada sandaran kursi, air matanya ia biarkan turun tanpa ingin repot-repot menggerakkan tangannya untuk menghapus tanda kesedihan itu.

Kejadian pertama kali mereka dipertemukan kembali berputar didalam kepala Gianna, bersambung dengan apa yang sedang mereka alami sekarang. Hatinya berdesir, dalam-dalam berharap jika tempat ini adalah tempat pertama cerita mereka bermula, maka tolong jangan jadikan pula tempat ini menjadi tempat berakhirnya cerita yang sama.

Dirinya tidak rela, ia tidak rela jika hubungannya harus berakhir dengan cara ini, dengan kisah seperti ini.

Ia tidak ingin menjadi Gianna yang hancur lebur untuk kedua kalinya seperti dulu, terlebih karena kesalahan yang disebabkan oleh dirinya sendiri.

Gianna berharap, Agara akan bisa menerima apapun keputusannya untuk saat ini.

Ia berharap Agara bisa mengerti.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang