"Berhenti, berhenti, tolong beri jalan!"
Suara berat itu menyadarkan Agara, bersamaan dengan matanya menemukan lima orang laki-laki menerobos masuk melewati kerubungan wartawan yang masih berdesakan, dua orang berseragam security itu langsung memasang badan didepan dirinya dan Gianna, sementara tiga lainnya berpencar berdiri di sisi kiri dan kanannya, membuat wartawan yang tadinya berada dalam jarak yang begitu dekat dengan mereka sekarang bergerak mundur sambil masih terus bersuara, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sama sedari tadi.
Beep...Beep!
Bunyi klakson mobil terdengar, membuat Agara segera menoleh dan mengenali mobil miliknya yang sudah diparkir berjarak sekitar sepuluh langkah ditempatnya berdiri sekarang.
"Mas Agara tolong dijawab mas"
"Mas, apa benar kekasih mas Agara ini adalah Gianna Nolan? putri dari pemilik NGroup?"
"Mas Agara, minta waktunya sebentar"
"Mas Agara???"
Kerubungan sudah kembali merengsak maju saat Agara dengan cepat-cepat melangkah, sambil tangannya masih merengkuh perempuan yang sekarang sudah memeluk lengannya dengan erat. Agara terus berjalan mendekati mobil, tak menghiraukan wartawan yang sekarang juga bergerak mengejarnya, tangannya yang lain membukakan pintu, lalu mendorong pelan Gianna untuk masuk, sebelum akhirnya ia bergerak memutari mobil dan masuk melewati pintu kemudi.
Maserati GranTurismo milik pemuda itu langsung mengaum membelah jalanan keluar dari pekarangan gedung tinggi itu. Meninggalkan blitz kamera dari wartawan yang masih memotret kearah mereka.
Agara menghela napas pelan, merasa lega karena sudah berhasil melewati sesuatu yang ia rasa cukup mengacu adrenalin. Bagaimana tidak, saat berada di dalam kerumanan yang sesak seperti tadi, Agara merasakan jantung nya sempat berhenti sedetik.
Dirinya memang sudah sering menghadapi wartawan, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak, tapi tidak dengan cara yang seperti tadi.
"Saya gak tau kalau mereka ternyata sudah—Gia?"
Laki-laki itu seketika menghentikan ucapannya saat matanya menemukan Gianna sedang menunduk dengan suara napas yang terdengar kasar dari mulutnya.
Cukup lama Agara memperhatikan keadaannya sampai akhirnya ia tersadar bahwa perempuan itu sedang kesulitan untuk bernapas.
"Gia—Gianna, kamu kenapa?"
Agara tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang ia lontarkan, yang bisa ia dengar hanya suara erangan dari gadis itu.
Merasa khawatir dengan keadaan Gianna yang menurutnya sedang tidak beres lantas membuat pijakan pada pedal gas dikakinya itu perlahan mengendur sehingga membuat kecepatan pada mobilnya menurun.
Agara menepikan mobil miliknya dengan menyalakan lampu hazard sebagai pertanda bahwa kendaraan yang terparkir tersebut sedang dalam keadaan darurat mengingat saat ini mereka tengah berada di lalu lintas dengan kendaraan nya yang cukup ramai.
Laki-laki itu kembali menoleh sambil memutar tubuhnya menghadap kearah Gianna yang masih terus menunduk.
"Gia, kamu bisa dengar saya kan? bilang kamu butuh apa sekarang" ujarnya pelan
Gianna merespon perkataan Agara dengan gelengan, tangannya yang berada diatas dada nampak bergerak, menekan dengan pelan. Nafasnya tersengal.
Agara baru saja akan kembali bersuara saat melihat seluruh tubuh perempuan disampingnya itu sudah gemetar.
Seketika itu juga dirinya mengumpat.
Panic attack?!
"Gia, kamu masih bisa dengar saya kan?" tanya nya pelan, namun terdengar ada nada khawatir disana. "Gi, tenang ya...kamu coba napas pelan-pelan, ayo...coba ambil napas pelan-pelan, bisa...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
RomanceGianna Edrea Nolan, seorang gadis yang bisa dibilang biasa-biasa saja, tidak terlalu tertarik mengikuti trend, tidak peduli dengan berita dunia maya atau sejenis nya walaupun ia adalah putri tunggal dari pemilik salah satu stasiun televisi terbesar...