16. The Lose Something

1.7K 155 59
                                    

Jari-jari milik Agara bergerak, memainkan senar untuk mencari beberapa nada yang pas dengan lirik yang sebelumnya ia tulis diatas kertas di depannya. Sudah sekitar dua jam yang lalu laki-laki itu berada di dalam studio pribadi-nya, memainkan gitar miliknya untuk sekedar iseng-iseng menciptakan lagu baru. Keinginan itu tiba-tiba saja muncul di kepalanya.

Entah karena memang ingin, atau—

Hanya untuk membantu mengalihkan pikirannya dari sesuatu hal.

Tok! Tok!

Agara menoleh saat suara ketukan pintu terdengar, belum sempat ia bersuara untuk mengizinkan orang yang ada diluar sana untuk masuk. Caleb—sudah lebih dulu membuka pintu, pemuda itu masuk begitu saja setelah melihat orang yang dicarinya memang ada didalam ruangan.

"Lo kenapa nelpon gue semalam?" tanya Caleb, langsung duduk di salah satu sofa.

"Mau ngajak lo keluar." balas Agara, tanpa menatap kearah Caleb, fokusnya masih pada senar gitar

Caleb manggut-manggut, diam-diam memperhatikan kearah laki-laki didepannya.

"Bikin lagu baru lo?." tanyanya lagi. "Sedih banget kedengaran nya, cocok tuh buat yang habis putus."

"Iseng doang ini, bukan tentang gue."

"Lah, yang bilang tentang lo siapa dah?"

Laki-laki yang ditanya itu terdiam. Iya juga ya?.

Agara mendengus pelan, kemudian matanya menoleh pada Caleb yang masih berada ditempat duduknya, melihat kearahnya, hanya—tidak melakukan apa-apa.

"Lo kok tau gue disini?"

"Ya emang lo mau kemana lagi kalau gak lagi kerja?, pasti ya gak jauh-jauh dari ngurung diri di studio, kan kerjaan lo cuma itu kalau lagi free oh satu lagi—kalau lagi upset juga hehe,  gak tau deh sekarang ini kenapa, karena emang lagi gak ada kerjaan atau karena pikiran lo emang lagi kalut."

Agara menelan ludah. Tau-tau aja ini orang.

"Terus lo mau ngapain nyamperin gue?"

"Cuma mau nanya kenapa lo nelpon semalam, habis kayak urgent banget gitu, nghubungin orang jam satu malam, kan gue jadi pinisirin."

"Makanya lain kali kalau ditelpon tuh angkat."

"Ya sorry, brader. Hp nya gue silent, jadi ya gitu, gak kedengeran, namanya juga lagi di club, berisik."

"Lo semalam kemana emangnya?"

"Rosefly." Caleb yang semula merebahkan tubuhnya disofa sekarang bangun, terlihat sumringah. "Tempat itu bersejarah banget sih kalau kata gue."

Tak terlalu menghiraukan perkataan Caleb, Agara kembali fokus memetik senar gitar nya lagi. Namun, telinganya masih bisa mendengar suara laki-laki itu.

"Lo masih ingat tempat nya kan?"

"Yang mana?"

Caleb berdecak. "Itu loh, yang sebelahan ama Rose Hotel, tempat yang waktu itu lo ketemu sama Gianna."

Jari-jari milik Agar langsung berhenti memetik senar gitar, ia tiba-tiba menjadi lupa apalagi chord yang akan dimainkan.

Hanya karena mendengar satu nama, seketika langsung bisa mengacaukan konsentrasinya.

Agara berdeham, melirik kearah Caleb sekilas, nampaknya laki-laki itu tidak menyadari apa yang barusan terjadi. Ingin mehilangkan rasa canggung pada dirinya sendiri, Agara kembali memainkan gitar ditangannya, mulai dari bait lirik awal.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang