.
.
.Tiffany sejak tadi tidak dapat menahan kecemasannya memikirkan si bungsu yang dari semalam tidak pulang ke rumah, memang sudah biasa Jeno jarang pulang tapi ia merasa ada yang tidak beres terjadi pada anak bungsunya. Mark ikut khawatir melihat ibunya bahkan mempunyai mata panda sekarang, padahal biasanya wanita cantik itu selalu menjaga penampilannya walau hanya untuk berdiam diri di rumah.
"Mom, you need to rest!."
"Mom can't rest now Mark, your brother hasn't even come home from last night!."
"Bukankah Jeno tidak sekali dua kali tidak pulang Mom, dia pasti baik-baik saja!."
"Firasat Mommy tidak enak Mark, pasti ada sesuatu yang terjadi pada adikmu!."
"Oh oke, tapi Mark mohon Mommy duduk dan makan dulu ya, setelah itu Mark janji akan pergi mencari Jeno!."
Tiffany menghela nafasnya lalu ikut duduk di meja makan bersama Mark dan mulai menyantap sarapannya walau tidak terlalu bernafsu. Mark memegang tangan Tiffany sambil memberikan senyuman menenangkan.
"Jeno pasti baik-baik saja, percaya pada Mark okay!."
"Mommy trust you baby!."
Ucap Tiffany membalas senyum dan genggaman Mark.
.
Jeno mengerjabkan matanya lalu mulai memindai ruangan tempatnya berbaring saat ini, merah dengan nuansa gelap yang mendominasi. Ia mencoba menggerakkan tangannya, tapi ia merasa aneh karena tangan dan kakinya seperti terbelenggu sesuatu dan benar saja kedua anggota badannya itu sekarang terantai di kedua sudut ranjang yang ia tempati. Ia semakin kaget melihat kondisi tubuhnya yang masih telanjang bulat tidak tertutup satu kain pun.
"Apa yang terjadi padaku??."
Cklek~
Mendengar bunyi pintu yang terbuka, Jeno segera mengalihkan pandangannya, terlihat seseorang yang berjalan menghampirinya menggunakan sebuah bathrobe hitam yang membalut tubuh tingginya sambil menyesap sebuah rokok di mulutnya.
"J-jaemin...??."
"Hai...sudah bangun??."
Jeno tidak bisa tidak kaget melihat Jaemin ada di depannya sekarang. Korban dari perselingkuhannya dengan Minjeong. Bukankah pria ini kemarin menjemput Minjeong saat sedang bersamanya, akan tetapi kenapa pria ini ada disini sekarang, dan ia ingat sekarang bahwa ia sempat pingsan saat beberapa bawahan Jaemin membiusnya kemarin. Apakah Jaemin...
"Kenapa kaget...Lee Jeno??."
"A-apa yang kau lakukan padaku...kau yang melakukan inikan...lepaskan aku Jaemin...aku sudah berpisah dari Minjeong...aku tidak akan mengganggunya lagi!."
"Kau tidak perlu khawatir, urusanku dengan Minjeong sudah berakhir, sekarang...urusanku hanya padamu!."
"A-apa m-maksudmu??."
"Tenang saja...kita akan bermain perlahan, tapi kupastikan, kau akan memohon lebih dari kematian padaku."
Mata Jeno sekali lagi membelalak kaget mendengar ucapan Jaemin, pria di depannya ini benar-benar sudah gila.
"Oh ya, sebelum kita bermain, alangkah lebih baiknya aku membersihkan tubuhmu dulu dari bekas wanita jalang itu!."
"MINJEONG BUKAN JALANG, JAGA UCAPANMU!!!."
"Sayang~, kalau bukan jalang, dia tidak mungkin mau bermain denganmu sementara dia sendiri memiliki suami, yaitu aku. Iya kan?!."
Jeno mau tidak mau membenarkan ucapan Jaemin, ia juga bersalah disini karena sudah bermain dengan istri orang, karena terbawa nafsu cinta yang ia bawa sejak masih sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/304009926-288-k815744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Mauvais Amour (END)
FanfictionNa Jaemin yang mengetahui sang istri berselingkuh di belakangnya, akan tetapi tujuan utama dendamnya tertuju pada sang selingkuhan 'Lee Jeno' 21+ ☠ DLDR ⚠️ 🔞 a lot of violence and rape Minors are not allowed to come to read