Revenir

8.3K 572 29
                                    

.
.
.

Mark dan Haechan baru saja usai mengucapkan janji suci mereka berdua siang tadi, malam ini rencananya mereka juga akan membuat pesta pernikahan di ballroom hotel bintang lima sekaligus merupakan hotel milik keluarga Lee. Jaemin, Jeno, Jisung, Chenle, Guanlin, dan Renjun tengah berkumpul di salah sudut ruangan dengan gelas wine di tangan mereka, terkecuali oleh Jeno yang memegang segelas jus jeruk, sampai saat ini masih setia merengek pada Jaemin agar diizinkan meminum wine juga.

"Ayolah Jaem, satu gelas saja~..."

"Tidak!."

"Kau tega padaku?!."

"Kau tega pada baby?!."

"Ahh emm okayy~..."

"Minum saja tak apa, tapi nanti kalau terjadi sesuatu pada baby, jangan menyesal!."

Jeno menunduk dengan bibir mengerucut lucu, tidak lupa dengan kedua tangan yang memilin ujung kemejanya. Kelakuan  Jeno itu membuat yang lain gemas, kecuali Jaemin yang masih memandang Jeno datar. Tiba-tiba dari arah belakang, Haechan memeluk Jeno diikuti Mark disampingnya.

"Jeno~..."

"Astaga...Haechan!."

"Hehehe."

Haechan segera melepaskan pelukannya dari belakang tapi beralih memeluknya dari samping, hal itu diikuti juga oleh Renjun dan Chenle yang ikut-ikutan memeluk Jeno.

"Hey aku tidak bisa bernafas~..."

Haechan, Renjun, dan Chenle segera melepaskan pelukannya sambil nyengir pada Jeno yang sedang cemberut lucu.

"Sudah jangan cemberut."

"Mark hyung~..."

Mark mencubit bibir Jeno agar berhenti cemberut lalu membuka lebar tangannya.

"Tidak mau memeluk hyung??."

Jeno langsung menghamburkan diri ke dalam pelukan Mark.

"Selamat hyung~...jaga Haechan ya~..."

"Itu sudah pasti."

Jeno langsung melepaskan pelukannya pada Mark dan menatap Jaemin memelas.

"Kenapa?."

"Mau ke toilet ya!."

"Aku antar?!."

"Tidak aku bisa sendiri!."

"Kau yakin?!."

"Hmm."

"Baiklah, lekas kembali kesini oke?!."

"Oke."

Jeno lalu beranjak ke toilet seorang diri, tidak menyadari seseorang yang mengikutinya dari belakang.

.

Jeno keluar dari salah satu bilik toilet lalu berjalan menuju ke arah wastafel untuk mencuci tangannya, ia kemudian mendongak untuk melihat ke cermin dan seketika terdiam. Tubuhnya membeku dan segera menoleh ke belakang, tapi sebelum itu sebuah sapu tangan membekap hidung dan mulutnya dari tangan seseorang, Jeno memberontak sambil menatap tajam seseorang tadi tapi gerakannya menjadi lemah dan tidak sadarkan diri, dia lalu diangkat ke gendongan seseorang tadi dan dibawa keluar toilet.

"Maaf Jen."

.

"Kau mau kemana Jaem?!."

Jaemin menghentikan langkahnya saat Renjun mengintrupsinya.

"Menyusul Jeno, bukankah ini sudah terlalu lama?!."

"Iya juga ya, aku ikut!."

"Ayo."

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang