Encore et encore

12.6K 900 212
                                    

.
.
.

Setelah selama 2 jam menyelesaikan pekerjaannya, Jeno sudah berada di lobby untuk menunggu jemputan dari sopir Jaemin. Tapi setelah menunggu kurang lebih 15 menit, sopir dan mobil yang menjemputnya tidak kunjung datang membuat Jeno jengah sendiri dan sedikit merutuki Jaemin karena peraturan yang ia buat, saat ia akan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jaemin, datang sebuah mobil memasuki halaman lobby, tanpa pikir panjang Jeno langsung memasuki mobil tersebut tanpa menyadari seseorang yang tersenyum menatapnya.

"Ayo Pak jal-...Lucas hyung?!."

"Hai Jen."

Jeno melarikan pandangannya ke sekeliling dalam mobil setelah mendapati Lucas berada di kursi kemudi, setelah menyadari sesuatu, ia tersenyum malu pada Lucas.

"Hyung maaf sepertinya aku salah mobil, kalau begitu aku turun dulu!."

"Hey tidak usah, biar kuantar saja kau!."

Lucas menahan tangan Jeno di bangku belakang agar tidak jadi keluar dari mobil.

"Tidak usah hyung, aku akan menunggu di lobby saja, mungkin sebentar lagi sopirku akan menjemput!."

"Hey sudahlah tidak apa-apa, biar kuantar saja ya sekaligus kita makan siang bagaimana?."

"Hyung tidak usah, aku akan menunggu- hyung!."

Lucas tidak memperdulikan omongan Jeno dan langsung menancap gasnya membuat Jeno berteriak karena kaget.

"Hyung berhenti!."

"Sudahlah ikut saja, kali ini aku tidak menerima penolakan!."

"Huh terserahlah."

"Jen jangan marah, kau pindah duduk di depan saja, aku janji setelah makan siang aku langsung mengantarmu pulang!."

Jeno masih diam di tempatnya hingga tanpa sadar mobil sudah berhenti dan Lucas merangkul tubuhnya untuk dipindah di depan samping kemudi.

"Hyung!."

"Kau ringan sekali Jen, apa selama menikah suamimu tidak memberimu makan?!."

"Ugh tidak hyung, apa benar aku tambah kurus ya, ah iya benar!."

Jeno berbicara sambil membuka kaca di depan atas mobil.

"Huh tidak perlu diet tinggal gym saja!."

"Iya tidak usah diet tapi juga tidak perlu gym Jen!."

"Huh kenapa?!."

"Kontras sekali dengan wajah imutmu itu!."

"Aku tidak imut hyung~."

"Hahaha lucu sekali kau ini."

"Ugh terserah hyung saja!."

Astaga Jeno benar-benar tidak menyangka bahwa ia harus terjebak lagi dengan Lucas, bagaimana apabila Jaemin tahu tentang ini, ia tidak mau para sahabatnya menjadi korban lagi. Ia segera merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya lagi, ia langsung mengirim pesan pada Renjun untuk berhati-hati dan kalau bisa harus ada di dekat Guanlin, ia juga mengirim pesan yang sama pada Haechan dan Chenle, ia harus menanggung ini sendirian nanti karena ini benar-benar murni kesalahannya. Sedikit banyak ia berharap tidak ketahuan Jaemin walaupun itu kemungkinannya sangat kecil.

.

Tring tring

Ponsel Renjun berdering, tanda ada notifikasi pesan yang masuk, ia mengernyit setelah membacanya, lalu menatap Haechan dan Chenle di depannya. Mereka saat ini ada di apartemen Chenle. Haechan dan Chenle menjawab tatapan Renjun dengan wajah setengah panik.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang