Pardon

12.5K 880 71
                                    

.
.
.

Jaemin berlutut di depan kaki Donghae sembari memohon maaf atas semua yang sudah ia perbuat pada Jeno, Donghae masih membuang wajahnya ke samping dengan angkuh dan marah, tidak menghiraukan Jaemin yang kini mengemis ampunan darinya.

"Maafkan saya Tuan Lee."

"Apa dengan memaafkanmu bisa mengembalikan masa depan anakku yang kau hancurkan?!."

Jaemin diam, nyatanya maaf pun tidak dapat menebus semua kesalahannya pada Jeno, maafnya tidak berguna sama sekali. Tapi dia harus bisa mendapatkan maaf dari keluarga Lee dulu baru setelah itu ia memperjuangkan Jeno kembali. Untuk itu ia semakin berlutut walau pada akhirnya mendapat tendangan dari Donghae, hingga jatuh terjengkang  ke belakang. Jaehyun dan Mark hanya memandang tak acuh pada Jaemin.

"Pulang...besok surat cerai kalian akan sampai ke tempatmu!."

Jaemin bangun dan berlutut kembali di hadapan Donghae.

"Jangan...saya mohon Tuan Lee, jangan pisahkan saya dengan Jeno, saya mohon!."

Jaemin memegangi kaki Tuan Lee lagi dan masih mendapat perlakuan yang sama, ditendang lalu ditinggal pergi ke dalam. Jaemin berdiri hendak mengikuti Donghae tapi ditahan oleh Jaehyun.

"Pulang Jaem!."

"Tapi hyung."

"Pulanglah dulu, biarkan ayahku tenang, bagaimana pun ia masih syok dengan apa yang terjadi pada Jeno!."

"Hyung, kau tidak-."

"Tentu saja aku marah dan kecewa padamu, tapi entah kenapa aku berpikir kalau kau tidak mungkin senekat itu pada adikku kalau kau tidak menaruh perhatian lebih padanya!."

Jaehyun menepuk pundak Jaemin lalu ikut masuk ke dalam, meninggalkan Jaemin bersama Mark. Mark memandang Jaemin tajam, lalu membalikkan tubuhnya hendak masuk ke dalam rumah sebelum suara Jaemin menghentikannya.

"Jangan benci Haechan!."

Mark membalikkan tubuhnya lagi menghadap Jaemin.

"Apa-."

"Semua ini karena ku, aku orang yang mengirim beberapa orang dulu ke rumah Haechan, peneroran terhadap Chenle, dan juga-."

"Renjun?!."

"Ya."

Setelah itu Jaemin mendapatkan bogem mentah dari Mark membuatnya terhuyung ke belakang.

"Kau benar-benar bajingan dan jangan pernah ikut campur urusanku dengan Haechan!."

Mark berbalik lagi dan masuk ke dalam rumah, Jaemin menghela nafas di belakangnya.

.

Jisung menunggu dengan sabar di ruangan Jaemin sementara sang empu sedang tidak ada di tempat, beberapa saat kemudian Jaemin masuk ke dalam ruangannya dengan wajah lebam karena pukulan dan tendangan di rumah Jeno kemarin.

"Ada apa dengan wajahmu?!."

"Apa kau perlu bertanya?!."

"Ck sudah ditinggal istri tetap saja!."

"Diam kau!!!."

"Sabarlah ini kan juga karena ulahmu sendiri!."

"Aku tau!."

"Aku akan bantu bertanya pada Chenle dan Renjun hyung!."

"Tidak perlu, percuma saja, mereka tidak akan menjawabnya!."

"Tapi kau tidak akan berbuat nekat lagi kan?!."

"Apa kau mau aku mengirim seseorang untuk mem-."

"Kubunuh kau!!!."

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang