.
.
.
"Ahh~ ssshh~ Na J-jaemin s-sialanhhh~..."
Jeno sedang meringkuk di sofa ruang keluarga dengan posisi memeluk kedua kakinya hingga menempel di dadanya, tubuhnya telanjang dengan keringat yang terus-terusan keluar dari seluruh tubuhnya, sesekali ia merutuki Na Jaemin yang ternyata dengan sengaja memasukkan obat perangsang ke dalam sarapannya tadi, sampai akhirnya ia terus-terusan mendesah dengan hole yang sudah terisi dua vibrator yang bergetar pelan sejak tadi. Kalau ada yang bertanya dimana Jaemin sekarang, ia sudah berangkat ke kantor sejak 30 menit yang lalu, meninggalkan sang istri dengan hasrat nafsu terpendam yang hanya dibantu oleh dua mainan tadi.
"B-brengsekhhh a-akuuhh akahn membunuhmuuu ssshh ahh~..."
Cairan precum tak henti-hentinya keluar dari tubuh Jeno, membuatnya melakukan pelepasan beberapa kali, tapi karena efek obat perangsang masih belum hilang, membuat ia mau tak mau belum bisa melepas dua vibrator tadi, tubuhnya sudah lemas tapi masih dipaksa untuk terus mendesah. Hingga ia akhirnya terkulai jatuh di sofa dengan kaki mengangkang lebar serta tangan yang bergerak untuk menjamah seluruh tubuhnya sendiri.
"Ouhh uhh ahh sshh hmmhh Jaeminhh~..."
Kegiatan Jeno sedari tadi tidak luput dari pandangan pria yang menyaksikannya dari layar ponselnya.
"Astaga benar-benar jalang..."
.
Setelah kegiatannya tadi, Jeno akhirnya tertidur di sofa dari pagi hingga pukul 12 siang, ia terbangun karena merasakan perutnya kelaparan. Ia mulai bangkit dari posisinya hingga terduduk sambil mengusap-usap perutnya.
"Astaga, lapar sekali."
"Segera pergi ke ruang makan sekarang!."
"Astaga!."
Jeno terlonjak kaget saat mendengar suara seseorang yang ia kenali, hingga ia menemukan suaminya yang menatapnya sambil berdiri di ujung sofa yang lain sedang menatapnya tajam.
"Kapan kau datang?."
"Tidak penting untuk dijawab!."
"Sialan."
"Segera makan atau mau kubuang seluruh makan siangmu sekarang?!."
"Astaga tidak ouhh."
Jeno yang awalnya berdiri akhirnya terjatuh kembali disofa, otomatis membuat dua vibrator tadi yang masih ada di holenya semakin masuk ke dalam.
"Jangan manja, aku tidak akan repot-repot untuk menggendongmu kesana!."
"Brengsek!."
Jaemin tidak menjawab tapi langsung menuju keluar pintu rumah lagi.
"Jadi dia hanya mampir untuk memberiku makan siang?!."
Kata Jeno sambil memandang tubuh Jaemin yang menghilang ditelan pintu rumahnya. Ia lalu beranjak ke lantai dua menuju kamarnya dengan langkah tertatih. Setelah mandi dan tentu saja melepas kedua vibrator tadi, ia menggunakan pakaian yang sama seperti tadi pagi lalu beranjak ke ruang makan, belum juga ia ingin mendudukkan tubuhnya di kursi, suara bel rumah mereka berbunyi, dengan sedikit menggerutu ia beranjak ke depan untuk membuka pintu rumah.
"Cari sia...Lucas hyung?!."
"Hey Jen..."
.
"Hyung kau mendengarkanku tidak sih?!."
"Berisik, tinggalkan saja berkasnya di mejaku nanti akan kubaca sendiri!."
"Astaga apa yang sebenarnya kau lihat di ponselmu?!."
Jisung beranjak berdiri dari duduknya mendekat ke arah Jaemin dan ikut melihat objek yang dari tadi ditonton kakaknya.
"Itu Jeno hyung...bersama siapa?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Mauvais Amour (END)
FanfictionNa Jaemin yang mengetahui sang istri berselingkuh di belakangnya, akan tetapi tujuan utama dendamnya tertuju pada sang selingkuhan 'Lee Jeno' 21+ ☠ DLDR ⚠️ 🔞 a lot of violence and rape Minors are not allowed to come to read
