Bloqué

19.1K 1.2K 112
                                    

.
.
.

Jeno baru saja keluar dari kamar mandi setelah membasuh wajahnya serta menggosok gigi, ia tidak mandi karena merasakan suhu tubuhnya masih lumayan hangat, dan water heater di kamar mandi Jaemin juga tidak berfungsi.

"Gila, apartemen sebagus ini tapi water heaternya rusak, apa dia tidak pernah merawatnya, aku harus protes padanya!."

Jeno lalu menuju meja nakas tempat ponselnya berada lalu meraihnya untuk menghubungi Jaemin. Tapi netranya tidak sengaja melihat notifikasi panggilan dan juga pesan dari satu nama yang sudah beberapa minggu ini tidak pernah menghubunginya lagi, segera ia lihat pesan yang dikirim oleh orang tersebut dan membacanya.

'Jen, apa kau bisa menemuiku sekarang, aku sangat membutuhkanmu, kumohon.'

Jeno bingungung denhan idi pesan yang dikirim oleh orang tadi yang ternyata adalah Minjeong. Segera ia melakukan panggilan pada nomor Minjeong, tak lama panggilan itu akhirnya diangkat.

"Hallo Minjeong."

"Jeno."

"Kau kenapa, kau baik-baik saja kan?."

"Jen aku membutuhkanmu sekarang!."

"Kau dimana, beritahu aku!."

"Aku di rumahku dan Jaemin yang dulu, apa kau bisa kesini?."

"Yasudah aku akan kesana, tunggu aku!."

"Baiklah, hati-hati di jalan Jen tidak usah ngebut!."

"Oke, aku berangkat sekarang!."

Tanpa menunggu balasan dari Minjeong, Jeno bergegas meraih mantel yang tersampir di dekat pintu masuk lalu meraih kunci mobilnya, ia keluar dari apartemen Jaemin, namun tak lama ia tersadar akan sesuatu.

"Bagaimana kalau sampai Jaemin tau aku keluar dari apartemen, terlebih untuk menemui Minjeong, ah sudahlah pikirkan nanti saja."

Berpikir sejenak akhirnya Jeno tetap memutuskan untuk menemui Minjeong di rumah Jaemin dan Minjeong dulu, masih menggunakan setelan piyama juga mantel milik Jaemin.

.

Mobil yang dikendarai Jeno sampai di depan gerbang rumah Minjeong dan Jaemin, ia memarkirkan mobilnya lalu beranjak membuka gerbang yang kebetulan tidak dikunci, ia langsung berlari masuk melewati halaman rumah menuju ke pintu utama, ketika akan memencet bel, pintu sudah dibuka dari dalam dan keluarlah Minjeong yang langsung mencium bibir Jeno lalu menariknya masuk ke dalam, dan pintu pun tertutup menghalangi kegiatan mereka berdua. Kelakuan dua orang tadi ternyata tidak lepas dari jepretan kamera seseorang yang berada dalam mobilnya sambil memasang seringaian.

"Mau kau kirim ke Jaemin hyung sekarang?."

"Tentu saja, biar dia tau bagaimana kelakuan kucingnya kalau ditinggal sendiri!."

"Tapi nanti Jeno hyung khasian, Jaemin hyung kan kalo kasih hubungan nggak terkira!."

"Awalnya aku juga khasian pada Jeno hyung, tapi melihat kelakuannya sekarang aku tidak peduli lagi apa yang akan Jaemin hyung lakukan padanya!."

"Hah terserahmulah~."

"Oke mari kita kirim foto ini ke hyung-ku tersayang~."

.

Jaemin sedang memeriksa beberapa berkas kantor yang menumpuk di depannya, tinggal dua berkas lagi setelah itu ia akan langsung pulang menemui kucing kesayangannya yang manis, namun ketika ia sedang memeriksa berkas terakhir, terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya, ia mengabaikannya hingga berkas terakhir benar-benar selesai ia lihat lalu setelahnya ia meletakkan berkas itu di meja dan meraih ponselnya.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang