Confession

8.6K 605 20
                                    

.
.
.

Jeno menundukkan kepalanya dalam karena sedari tadi ditatap dengan menyelidik oleh Mark yang duduk di depannya, mereka kini ada di rumah Jaemin dan Jeno lagi setelah tadi pulang dari rumah sakit untuk mengantar Haechan. Sampai di rumah, Mark langsung meminta penjelasan dengan Jeno perihal kejadian tadi pagi, Haechan yang ada di sebelah Mark sebenarnya sudah menjelaskan akan tetapi Mark ingin mendengar dari sisi Jeno juga.

"Jen, hyung masih menunggu penjelasanmu!."

"Itu hyung emm...itu..."

"Jen..."

"Maaf Mark hyung, aku sudah berbohong!."

"Hah~..."

Mark menghela nafas setelah tau maksud perkataan Jeno tadi.

"Mommy tau?!."

"Emm..."

Jeno menganggukkan kepalanya lagi membuat Mark meremas rambutnya frustasi setelah mendengar fakta ini.

"Lalu siapa lagi yang tau?!."

"Mommy, Minjeong, kau, dan...Jaemin!."

"JAEMIN?!."

Mark dan Haechan sama-sama berteriak karena terkejut mendengar nama Jaemin disebut oleh Jeno tadi.

"Kapan Jen?!."

"K-kemarin...t-tapi sepertinya ia sudah menyadarinya dari lama dan..."

"Dia membiarkanmu melakukannya?!."

"Sepertinya begitu!."

"Dia mempermainkanmu lagi?!."

"Aku tidak tau Mark hyung."

Mark langsung beranjak dari posisinya membuat Jeno dan Haechan panik.

"Hyung mau kemana?!."

"Menemui Jaemin!."

"Jangan hyung!."

"Kenapa Jen?!."

"Pokoknya jangan!."

"Aku hanya memastikan apakah dia kembali mempermainkanmu lagi!."

"Jangan hyung, dia sudah menyetujui semuanya!."

"Setuju tentang apa Jen?!."

"I-itu..."

Mark dan Haechan masih menunggu penjelasan selanjutnya dari Jeno, hingga mata Haechan mengernyit melihat sebuah map di atas meja, ia lantas meraih map itu tanpa sempat dihalangi oleh Jeno.

"Haechan jangan!!."

"Maaf Jen."

Haechan membaca isi map tersebut lalu menatap Jeno tidak percaya, melihat Haechan yang langsung terdiam setelah membacanya, membuat Mark meraih map tadi lalu juga ikut membacanya, reaksinya tak jauh sama dengan Haechan.

"Jen...ini benar??!."

Dengan menunduk Jeno menjawab.

"Jadi kalian berpisah setelah bayi kalian lahir?!."

"Bayinya akan ikut dengan Jaemin?!."

"Kau tak mau mengurusnya?!."

"Jen...kau tidak ada niat untuk kembali dengan Minjeong kan?!."

Jeno tidak menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Mark, ia hanya menunduk lalu perlahan menangis sesenggukan, Haechan beranjak untuk duduk di sebelah Jeno lalu memeluknya. Sedangkan Mark beranjak untuk pergi menenangkan diri ke depan rumah.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang