Jour de mariage

14.4K 1K 53
                                    

.
.
.

Jeno termenung di kamarnya, air mata tidak berhenti keluar dari kedua pelupuk matanya, sebentar lagi ia akan melepas masa lajangnya menjadi seorang Na Jeno, ia tidak menginginkan ini, benar-benar tidak menginginkan, ia melakukannya demi menyelamatkan hidup Haechan, Renjun, dan Chenle. Walaupun perkenalannya dengan Chenle baru bisa dihitung beberapa minggu, tapi agaknya ia ingin menyelamatkan hidup pria manis itu juga, apalagi dengan sikap Jaemin yang tidak pernah main-main dengan perkataannya, membuat Jeno kalang kabut memikirkannya. Terlalu lama melamun membuatnya tidak sadar kalau ada atensi seseorang yang masuk ke kamarnya, orang itu berjalan ke arah Jeno dan duduk di sampingnya, setelahnya ia langsung merangkul Jeno dan menciumnya menuntut, membuat Jeno terkejut dan memandang orang itu  sambil mengimbangi ciumannya.

"Emh L-lucashh mmhh s-stophhh..."

Agaknya pria tadi Lucas tidak memperdulikan ucapan Jeno dan masih setia menciumnya, bahkan kini ia membawa Jeno untuk berbaring di kasur menindih Jeno sambil kedua tangannya meremat pinggang dan tangan Jeno sensual.

"Mmmhh L-lucashh h-hyunghh s-stopphh..."

Akhirnya dengan sisa tenaganya, Jeno berhasil melepaskan diri dari Lucas, mendorongnya hingga terjatuh dari dari ranjang, Lucas berdiri dan ingin mencium Jeno kembali tapi bahunya ditahan oleh Jeno.

"Hyung cukup!!."

"Kenapa kau menikahinya?!."

"Itu bukan urusanmu!."

"Tentu saja itu urusanku Lee Jeno, aku mencintaimu!!!."

Lucas mendorong kembali Jeno hingga terbaring di ranjang lalu mencekiknya.

"Hyunghhh...l-lepashh..."

Cklekk

"LUCAS APA YANG KAU LAKUKAN?!!."

Pintu kamar Jeno kembali terbuka dan munculah Mark dan Haechan dari luar yang terkejut karena melihat Lucas sedang mencekik Jeno di ranjang, sontak saja Mark langsung berlari cepat memisahkan cekikan Lucas pada Jeno, setelah terlepas Mark lalu memukul Lucas hingga menyisakan luka di sudut bibirnya, sedangkan Haechan langsung menarik Jeno ke dalam pelukannya, menenangkan sang sahabat yang masih berusaha menetralkan nafasnya.

"Bajingan apa yang kau lakukan pada adikku?!!."

"M-mark-."

"KELUAR!!!."

"Aku bisa jelaskan-."

"Aku bilang keluar sekarang juga!!!."

Lucas menatap sesal pada Jeno yang masih berada di pelukan Haechan.

"Maafkan aku Jeno."

Lalu keluar dari kamar Jeno, Mark segera menghampiri sang adik dan menangkup kedua pipinya pelan.

"Jen, ada yang sakit??."

Jeno menggelengkan kepalanya pelan lalu melepaskan pelukan dan tangkupan Haechan dan Mark pada dirinya.

"Aku baik-baik saja hyung!."

"Benar, wajahmu pucat, apa sebaiknya kita tunda pernikahan ini?!."

"Tidak!...aku baik-baik saja Mark hyung,  Chan bisakah kau memperbaiki make up ku sedikit, sepertinya ada beberapa bagian yang luntur terkena keringat tadi!."

"I-iya sebentar!."

Haechan menuju ke meja rias yang ada di kamar Jeno dan kembali dengan membawa kotak make up di tangannya, tangannya mulai memoles kembali bagian wajah make up Jeno yang luntur  sedangkan Mark hanya memperhatikan kedua sahabat itu.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang