Découvert

20.4K 1.3K 71
                                    

.
.
.

Jaemin sedang memainkan gelas wine-nya sambil menunggu seseorang yang tidak kunjung datang dari tadi, ia mulai kesal dan membombardir nomornya dengan panggilan dan pesan yang cukup banyak. Setelah beberapa kali panggilannya akhirnya diangkat.

"Dimana kau, kenapa belum datang juga, mau mengingkari janji?!."

"Sabar sialan, aku sudah di jalan!."

"Sepuluh menit lagi kau tidak sampai, foto dan videomu akan langsung menyebar di-."

"Berisik aku sudah di basement!."

Tut

Panggilan dimatikan secara sepihak oleh Jeno, seseorang yang ditunggunya tadi. Jaemin tersenyum senang dan segera menuju ke dapur untuk mempersiapkan sesuatu. Tak lama bel  pintu apartemen berbunyi, Jaemin melangkah kesana untuk membukakan pintu untuk tamunya.

"Kukira kau akan kabur??."

"Huh tidak usah banyak bicara, apa maumu??."

"Masuklah."

"Tidak mau!."

"Aku akan langsung-."

Omongan Jaemin terhenti karena Jeno yang menerobos masuk ke dalam apartemen, ia tersenyum dan mengikuti Jeno dari belakang. Jeno langsung menuju ke dapur dan menenggak wine langsung dari botolnya lalu menatap Jaemin di belakangnya.

"Aku ingin mabuk jadi minta sedikit wine-mu!."

"Habiskan saja, aku malah senang!."

"Baiklah."

Jeno langsung menenggak lagi wine di tangannya hingga sisa separuh. Lalu berjalan ke arah kamar dan merebahkan dirinya di ranjang.

"Kau benar-benar jalang ya!."

"Bukankah aku memang jalangmu hik..."

"Hah dasar..."

"Jaemin."

"Hmm."

"Ayo bercinta."

Jaemin yang sejak tadi melihat ke ponselnya sambil berdiri di balkon menegang ketika merasakan seseorang memeluknya dari belakang dan mendusalkan kepalanya pada punggungnya.

"Ayoooo~..."

"Tidak mau."

"Kenapa???."

"Kau mabuk, aku tidak suka bercinta dengan orang mabuk!."

"Apa alasannya apa bedanya hik."

"Tidak menggairahkan seperti saat kau sadar!."

Jeno langsung melepas pelukannya lalu berjalan menuju depan Jaemin, mendusal diantara Jaemin dan pagar balkon, jadi posisinya sekarang terjepit di tengahnya. Ia menangkup wajah Jaemin lalu menciumnya menuntut, Jaemin tidak membalasnya sama sekali, hanya memegang pinggang Jeno supaya tidak oleng ke belakang karena tindakan serabutannya. Jeno kesal lalu melepas ciumannya. Menatap Jaemin dengan wajah cemberut miliknya masih dengan kedua tangan yang menangkup pipinya.

"Jadi begini seorang Lee Jeno ketika mabuk...imut sekali!."

"Aku tidak imut!."

"Kau imut!."

"Ih tidaaaaakkkk."

"Hahaha."

"Aish kau menyebalkaaaannnn."

"Sudahlah kau tidur saja, tadinya ada hal yang ingin aku bicarakan padamu, tapi percuma kau mabuk."

Jaemin berkata sambil membalikkan tubuhnya dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang