Même manipulation

10.2K 605 22
                                    

.
.
.

Jaemin dan Jisung menuju ke ruang cctv, sementara yang lain dibantu oleh anak buah Jaemin, Jisung, dan Guanlin masih setia menyusuri setiap sudut hotel demi menemukan dimana keberadaan Jeno saat ini. Mereka sengaja tidak memberitahu Mark dan Haechan beserta keluarga mereka agar tidak ikut panik, dan pesta pernikahan tidak berakhir berantakan nantinya. Setelah sampai, mereka langsung meminta petugas agar membuka seluruh rekaman kamera di semua tempat, agar dapat segera menemukan Jeno, agak lama proses yang dibutuhkan hingga sebuah rekaman seorang pria yang tengah memasuki sebuah kamar dengan seseorang di gendongannya berhasil membuat Jaemin emosi.

"Dimana letak kamar yang ada di rekaman itu pak?!."

"Sebentar saya cek dulu...ah ini ada di depan kamar 234 di lantai 5 gedung tuan!."

Tanpa menunggu lama Jaemin segera keluar dari ruangan tersebut dan menuju ke lift, diikuti Jisung di belakangnya yang mengucapkan terima kasih pada petugas tersebut dan menyuruhnya untuk mematikan kamera di depan kamar tadi, tak lupa ia segera memberitahu Guanlin, Renjun, dan Chenle lewat chat, agar segera menyusul mereka ke kamar yang dimaksud. Lama lift menyusuri lantai demi lantai hingga sampailah mereka di lantai 5, Jaemin dengan terburu keluar dari sana, dan menyusuri kamar-kamar yang ada disana hingga ia akhirnya menemukan kamar yang ia cari, tanpa membuang waktu ia langsung berusaha mendobrak pintu tadi dibantu oleh Jisung, tapi ternyata pintu tersebut cukup kuat, dan dalam lima kali percobaan, mereka berhasil mendobrak pintu itu hingga terbuka dan memasukinya diikuti oleh Guanlin, Renjun, dan Chenle yang baru datang. Kejadian pertama yang mereka dapatkan setelah masuk adalah Jeno yang terjatuh dari ranjang dengan Lucas yang mengacungkan gunting ke arahnya.

Bruk

"JENO!!!."

Jeno dan Lucas mengalihkan pandangan mereka, Jeno memandang Jaemin sambil menangis dan merintih kesakitan tidak lupa memegang perutnya. Jaemin seketika emosi melihat keadaan Jeno saat ini, ia lalu berjalan terburu ke arah Lucas dan langsung memukulnya kuat hingga tersungkur ke ranjang.

"Brengsek, apa yang kau lakukan pada istriku hah?!!."

Renjun dan Chenle segera berlari ke arah Jeno, Renjun memeluknya sambil menyelimutinya sedangkan Chenle mengambil kemeja dan celana Jeno tadi, dan mulai memakaikannya perlahan. Setelah Jeno sudah berpakaian lengkap, mereka memeluk Jeno dari samping kanan kirinya berusaha menenangkan Jeno yang masih menangis.

"Tenang ya Jen, perutmu sakit lagi hmm?!."

"Hiks Jaemin~..."

"Sssttt tenang oke."

Sementara Jaemin masih setia menghajar Lucas hingga sudah kehilangan kesadarannya.

"Brengsek...bajingan...beraninya kau menyentuh milikku sialan!!!."

Melihat Lucas yang sudah pingsan, Jisung dan Guanlin berusaha memisahkan keduanya.

"Hyung sudah, dia bisa mati!."

"Dia memang pantas mati!."

"Ya, tapi dia tidak boleh mati dengan mudah kan Jaem, sudah lepaskan dulu!."

Jaemin tidak bergemin dan memukuli Lucas, Jisung melirik ke arah Jeno lalu kembali mengintrupsi Jaemin.

"Hyung sudah, Jeno hyung kesakitan!."

Jaemin langsung menghentikan aksinya lalu melihat ke arah Jeno yang menangis sambil merintih di pelukan Renjun dan Chenle.

"Bawa Jeno ke rumah sakit Jaem, biar si brengsek ini aku yang urus!."

Jaemin melepaskan pegangannya pada keras baju Lucas lalu turun dari ranjang dan menuju ke arah Jeno yang sudah lepas dari Renjun dan Chenle, Jeno melihat ke arah Jaemin sambil mengulurkan tangannya, Jaemin langsung menyambut uluran tangan Jeno lalu membawanya ke dalam gendongan bridal. Jeno masih terisak di dada Jaemin.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang