Châtiment

19.5K 1.2K 46
                                    

.
.
.

Jeno melenguh dalam tidurnya, samar-samar ia mendengar suara gumaman tertahan di sekitarnya juga bunyi kecipak basah, ia merasa bagian bawahnya seperti tengah dimasuki sesuatu, tunggu 'dimasuki sesuatu', Jeno menolehkan kepalanya ke bawah dan mendapati kedua kakinya ditekuk dan mengangkang dengan Jaemin yang berada diantara kedua kakinya sedang memasukkan sesuatu.

"APA YANG KAU LAKUKAN???!!!."

Jaemin mendongak dan tersenyum senang melihat Jeno sudah sadar.

"Hai."

"Na Jaemin brengsek, apa yang kau lakukan pada tubuhku??!!."

"Mmmmm...mmmm."

Perhatian Jeno teralihkan mendengar gumaman dari samping ranjangnya, ketika ia menoleh ia melihat Minjeong yang memakai selimut di tubuhnya sedang dalam keadaan terikat di kursi dan mulut yang tersumpal lakban menatap kearahnya

"Minjeong~..."

"Mmm...mmm."

"Bagaimana rasa Lee Jeno, kuperkosa di depan mantan istriku ahh bukan tapi partner selingkuhanmu?!."

Jeno mengalihkan pandangannya pada Jaemin kembali. Ia menatap marah pada pria itu, refleks langsung menggerak-gerakkan tubuhnya, dan baru menyadari bahwasanya ia sudah terikat rantai di tangan dan kedua kakinya.

"Brengsek...aku akan membunuhmu Na Jaemin!!!."

"Bukan aku...tapi kau yang akan mati di tanganku!."

"Sialan lepaskan aku!!!."

"Kenapa???...kau malu sekarang sedang telanjang di depan partner selingkuhmu ah bukan hanya telanjang ya tapi kau sedang diperkosa oleh aku, korban perselingkuhan kalian."

"Diam brengsek, lepaskan aku!!!."

"Melepaskanmu...nanti setelah aku menunjukkan pada jalang itu kalau kau sudah benar-benar menjadi milikku!!!."

"Mmm...mmm."

"Diem jalang, lihat apa yang akan kulakukan pada partnermu sekarang hahahaa."

"Lepaskan dia Jaemin, aku yang salah disini...aku yang datang sendiri, Minjeong tidak tahu apa-apa!!."

Minjeong terkejut mendengar perkataan Jeno, Jeno menyelamatkannya lagi.

"Oh begitu, jadi kau bahkan berani berbohong padaku dua kali untuk melindunginya?!."

"A-apa maksudmu?."

"Dia yang menghubungimu kan, dia memintamu untuk datang kesini menemuinya, kau bahkan nekat datang melanggar peraturan yang kubuat, dan kau sekarang membohongiku demi dia lagi?!."

"A-aku-."

"Tadinya aku akan meringankan hukumanmu karena dia yang menghubunginmu duluan, tapi karena kau malah nekat berbohong padaku untuk melindunginya, jalan salahkan aku kalau sekarang kau benar-benar berada dalam bahaya, dan itu karena ulah mu sendiri!!!."

"J-jaem-."

"Ayo Jeno, mari kita perlihatkan permainan kita pada jalang itu untuk tau diri dari sekarang kalau kau sudah kupatenkan menjadi milikku!."

"T-tidak...Minjeong-."

Plakk

Jaemin menampar keras pipi Jeno hingga membuat sudut bibirnya terluka hingga berdarah, mereka saling bertatapan, nyali Jeno yang menggebu-gebu tadi seakan menghilang berganti menjadi raut ketakutan melihat wajah Jaemin yang mengeras mengeluarkan aura dingin yang amat ketara, sementara mata Minjeong terbelalak kaget melihat Jaemin menampar Jeno di depannya, kilasan video pemerkosaan yang dialami Jeno oleh Jaemin berseliweran di otaknya, di video Jeno terlihat tersiksa bahkan hingga pingsan berkali-kali. Apa kali ini akan lebih parah dari itu, membayangkannya membuat Minjeong menggelengkan kepalanya dan berteriak dengan mulut yang masih terbungkam oleh lakban, tubuhnya bergerak di kursi bahkan beberapa kali hampir jatuh karena oleng, dan itu cukup menyita perhatian Jaemin yang sekarang ganti menatapnya tajam, sementara Jeno masih benar-benar terpaku dengan perbuatan Jaemin tadi. Jaemin turun dari ranjang lalu menghampiri Minjeong lalu melepas lakbannya kasar.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang