CHAPTER 2

4.2K 209 7
                                    

"jangan risau soal jodoh karna Allah sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu"
-RafaizanRakhanRasya-
------

Hari ini Rafaizan akan mendaftar kuliah di fakultas kedokteran bersama dengan Fahreza

"Uma aku berangkat ya" katanya sembari menyalami Ira

"Iya hati hati ya nak" Rafaizan mengangguk

Hari ini jalanan lumayan padat. Kini Rafaizan sedang berada di lampu merah menunggu lampu berubah menjadi hijau

Rencananya ia akan menjemput Fahreza agar berangkat ke kampus bersama

Setelah beberapa waktu akhirnya ia sampai di depan rumah Fahreza

Fahreza masuk kedalam mobil Rafaizan

"Hai bro gile dah lama ya ga ketemu" ucap Fahreza saat berada di dalam mobil Rafaizan

"Waalaikumsalam" ucapnya dengan wajah datar yg tak pernah berubah

"Eh iya lupa" Rafaizan hanya menggeleng

"Assalamualaikum" ucapnya lagi

"Ga pernah berubah ya lo tetep kayak gini" ucapnya

Rafaizan tak menggubris ia fokus mengendarai mobilnya

"Iz lo ada rencana nikah muda gasi" tanya Fahreza

"Ngapain lo nanya nanya nikah?" Katanya

"Ya gpp nanya doang yakali lo dpt cewek di kairo"

Rafaizan menoleh sebentar ke arah Fahreza lalu kembali fokus ke jalanan

"Belum mikir ke situ" jawabnya

"Lo tuh jangan dingin dingin amat cewek mana mau coba mau jdi bujang tua lo" ucapnya sembari meledek Rafaizan

"Kalo udah jodoh pasti ketemu knp nga" ucap nya santai

Ya seperti itulah setiap kali Rafaizan di tanya soal pasangan pasti seperti itu ia tak pernah risau soal jodoh karna ia tau jodoh sudah di tulisan jauh sebelum ia lahir ke dunia jadi untuk apa mengkhawatirkan perihal jodoh

Rafaizan sering kali di ledek oleh teman SMA nya karna ia tak memiliki pacar atau apalah itu

Padahal banyak sekali wanita wanita yg mengejar nya namun karna sikap dingin nya wanita wanita itu memilih mundur
_____

Sepulang sekolah liya menunggu taksi di halte karna tidak ada yg bisa menjemputnya alhasil ia harus menunggu taksi tadinya ingin minta tebengan pada aydan namun dia sudah pulang duluan.

Lama menunggu tiba tiba saya ada yg mencekal tangannya

"Liya" ucapnya

"Lo!! Lepas bukan mahram" ucapnya berusaha melepaskan cekalan tangan pria itu

"Please liya terima gue gue cinta sam lo" liya menghentakan tanganya hingga cekalan itu terlepas

"Apa lo bilang cinta? Ck omong kosong" ucapnya lalu beranjak pergi

Namun alex menahannya

"Lex lepas" tegasnya

"Lepas gue bilang!!" Nadanya meninggi

"Ga gue ga akan lepasin sebelum lo mau jadi pacar gue" katanya

Liya bingung sendiri, memang manusia brengsek

"Lepas!!" Suara berat milik seseorang menghampiri mereka

Ia menarik paksa tangan alex agar terlepas dari tangan liya

"Siapa lo berani sala gue?!" Hardik alex

Liya menoleh melihat siapa yg menolongnya

Dan ternyata Rafaizan

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang