chapter 32

1.3K 115 7
                                    

Di kantor...

"Sshh" ringisnya memegangi pakal hidungnya

Pening di kepalanya tak kunjung reda

"Huh banyak banget kerjaannya" gumamnya

Ceklek

Keano masuk ke dalam ruangan Rafaizan

"Maaf tuan, nyonya Chelsea sudah menunggu "

"Baik saya akan segera ke sana"

"Tuan, tuan sakit?" Tanya nya

"Tidak saya tidak apa apa"

"Tapi tuan wajah tuan terlihat pucat, jika tuan tidak sehat biar saya tunda meeting ini"

"Tidak perlu Chelsea sudah menunggu"

"Baiklah tuan"

_____

"Terimakasih tuan atas waktu nya saya permisi"

"Baiklah silahkan"

Tubuh Rafaizan limbun tapi dengan sigap keano menahan agar Rafaizan tak terjatuh

"Tuan baik baik saja?"

"Saya gapapa hanya sedikit pening"

"Kalau begitu biar saya antar pulang tuan"

"Tidak perlu saya bisa pulang sendiri"

"Baiklah tuan"

Rafaizan kembali ke rumah sakit sebab ada pasien yg menunggu nya

"Ibu ini resep obatnya boleh di tebus di apotek" ucapnya

"Baik dok terimakasih"

Rafaizan menyenderkan kepalanya pada kursi, ia mengambil sebuah surat hasil lab

Tertulis namanya di sana "Rafaizan Rakhan Rasya"

Ia memejamkan mata nya membuang nafasnya kasar

"Abang sakit kiya, abang takut abang ga bisa jagain kamu lagi" gumamnya

Tring tring

Sebuah telepon masuk ke ponsel Rafaizan

"Halo assalamualaikum ada apa sayang?"

"Abang dimana?"

"Di kantor saya g ada apa?"

"Abang pulang kiya mau makan masakan bang"

"Okey abang pulang"

Rafaizan heran dari kemarin Adzkiya bersikap aneh

Tak menunggu lama Rafaizan segera beranjak dari tempat nya

"Mau kemana iz baru juga sampe" ucap Rafaizan

"Pulang" jawabnya

"Jangan lupa besok"

"Hm" gumamnya lalu pergi

Sesampainya di rumah Rafaizan langsung di suruh untuk memasak

"Tumben minta abang masak"

"Pengen aja"

"Kamu aneh tauga dari kemarin"

"Aneh apanya sih bang perasaan biasa aja deh"

"Biasa aja, kamu semalam suruh abang tidur di luar apa namanya"

"Ya kiya ga tau suruh siapa abang nurut"

"Allahu, kamu yg maksa ko abang yg di salahin"

"Kan cewek selalu benar"

"Terserah kamu aja deh"

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang