CHAPTER 6

2.8K 195 1
                                    

"mengenal mu adalah bahagia yg tak pernah ku rencana kan"
-RafaizanRakhanRasya-
______

Pagi ini Rafaizan sedang berada di rumahnya

"Kenapa baru pulang iz uma kangen loh"

"Iya uma aku bnyk bngt tugas kuliah sm kerjaan jadi baru sempet karna hari ini libur kuliah"

Rafaizan tengah mengobrol dengan umanya

"Abi belum pulang ya ma"

"Balum kenapa memangnya"

"Faiz ingin membicarakan sesuatu"

"Bicarakan apa nak"

"Nanti saja ma setelah abi pulang"

"Yasudah"

Selang beberapa jam Abian pulang dengan aydan juga

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Ada Faiz" katanya

"Bi" Rafaizan menyalami tangan abian

"Abi Faiz ingin membicarakan sesuatu".

"Apa?"

Humaira menghampiri mereka.

"Mau bicarain apa sih iz" kata Abian

"Faiz ingin mengkhitbah seseorang bi ma"

Semua terbelak kaget, bagaimana tidak anaknya yg super dingin ini suka dengan seseorang

"Gue kira lo suka cowok bang"

"Heh" tegur ira

Aydan menyengir

"Faiz serius faiz sudah mempertimbangkan semuanya jadi apakah uma dan Abi mengizinkan?"

"Abi si izinin aja yakan sayang" katanya

"Iya iz kalau memang itu yg terbaik uma izinkan"

"Alhamdulillah terimakasih uma abi"
_______

Adzkiya lebih banyak diam setelah kejadian kemarin

"Adz ih bengong Mulu" kata Annisa.

"Eh kenapa nis" katanya tersadar dari lamunannya

"Tuh kan kamu ih ngelamun terus" Adzkiya tak menggubris ia malah pergi begitu saja

Adzkiya berjalan sambil melamun. Hampir saja ia menabrak sebuah tembok namun seseorang menahannya

Rafaizan menggunakan sorbannya agar Adzkiya tak terjeduk tembok

"Makanya kalo jalan jangan ngelamun" katanya

"Eh ustadz ga ngelamun ko cmn bengong"

"Sama saja kiya" katanya

Adzkiya terkekeh

"Tidak usah memikirkan seseorang yg menyakiti mu" katanya lalu pergi

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang