CHAPTER 11

3K 197 5
                                    

Setelah selesai shalat magrib Rafaizan sedikit berbincang dengan azzam

"Kayaknya Arini bakal di keluarin deh iz" katanya

"Lebih baik jangan deh bang"

"Maksudnya?"

"Kasih hukuman yg setimpal aja, ga perlu sampe di keluarin" katanya

"Baiklah"

"Yaudah bang iz pamit duluan kasian Adzkiya nungguin dari tadi"

"Yeah yg punya istri mh beda" Rafaizan tersenyum lalu pergi

Sesampainya di rumah ia memanggil sang istri namun tak ada jawaban sama sekali

"Kiya!!" Panggil nya.

Ia menuju kamarnya dan ternyata Adzkiya tertidur di atas sajadah dengan memakai mukena

"Kiya"panggil nya lembut

"Sayang hey" katanya mengusap pelan pipi Adzkiya

Adzkiya menggeliat ia membuka matanya

"Eh abang udah pulang"

"Ko tidur ga baik tidur jam segini" katanya

"Hehe ketiduran nungguin abang pulang"

Rafaizan mengusap pelan ubun ubun Adzkiya

"Belum makan kan?" Adzkiya menggeleng

"Kita makan di luar mau?"

"Mauu" jawabnya antusias

"Yasudah siap siap saya tunggu"

Adzkiya bergegas bangun dan bersiap

______

"Ke tempat makan yang mana bang?"

"Bgus ga tempat makanya"

"Udah lama kiya ga ke resto atau cafe semenjak masuk pondok" cerocosnya tak henti henti

Rafaizan menoleh ke arah nya lalu tersenyum

"Ada tempat yg sering sya kunjungi" katanya kembali fokus pada setir mobil

Adzkiya kembali menyerocos, namun Rafaizan tak menggubris nya

"Ish masa kiya dari tadi ngomong ga di anggap"

Rafaizan terkekeh geli

"Tuh kan diem Mulu" katanya lagi

"Saya harus apa kiya??"

"Gak tau" polosnya membuat Rafaizan menggeleng

"Eh iya abang kenapa dari awal ketemu suka bngt manggil aku dengan sebutan kiya?"

"Gapapa suka aja"

"Ya kan soalnya jarang gitu kebanyakan pnggil Adz, Adzkiya, adzki juga ada"

"Saya beda panggilan kesayangan buat kamu"

"Bisa aja abang ihh" Rafaizan tersenyum melihat tingkah laku sang istri

Sesampainya di resto Rafaizan memesan makanan untuk mereka

"Tempatnya bagus ya"

Rafaizan mengangguk

"Oh ya abang tuh lgi kuliah?"

Lagi lagi mengangguk, begitu lah punya suami dingin irit banget buat ngomong

"Ihhh" kesalnya

Tak lama makanan tiba

"Kiya"panggil nya.

"Iya?"

"Suapin" titahnya

Adzkiya terheran-heran td saja ia cuek padanya sekarang ingin di manja huh dasar es batu

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang