chapter 31

1.5K 115 19
                                    

"atutu anak umi, si ganteng, sholeh" ucapnya saat menggantikan pakaian untuk haidar

Tiba tiba dari belakang ada yg memeluk nya

"Sayang!!" Ucapnya, ia tau tangan siapa dan suara milik siapa

"Abangg bukanya salam ihh"

"Abang sudah salam tadi kamu nya aja ga denger"

Adzkiya hanya acuh " ih sayang ko di cuekin" rengeknya Adzkiya hanya pergi begitu saja

"Sayangg!!" Rengeknya

"Nak liat tuh umi kamu cuekin baba"

"Ngadu ko sama anak sendiri" sindir Adzkiya

"Sayang ihh ko suaminya di cuekin"

"Abang kenapa sih, kesambet reog?" Ucapnya tidak ber atitude sama sekali

"Astagfirullah ko suaminya di katain reog"

"Lagian abang aneh"

"Abang tuh kangen sama kamu" ucapnya menenggelamkan wajahnya di perut Adzkiya

"Abang geli haha astagfirullah bangg"

"Diam" ucapnya

"Abangg gelii ihh"

"Diam sebentar" ucapnya, akhirnya Adzkiya pasrah

"Kenapa jadi manja gini udah punya anak juga" batin Adzkiya

" Abang kenapa tiba-tiba manja?"

"Abang gapapa kenapa memangnya?" Adzkiya mencerutkan dahinya ia menempelkan tangannya pada kening Rafaizan

"Ga panas"

"Abang ga sakit sayang"

Grep

Ia menarik pinggang Adzkiya membuat Adzkiya ada di pangkuan Rafaizan

Ia membuka khimar rumahan yg Adzkiya pakai

Rafaizan membisikkan sesuatu pada Adzkiya, sontak Adzkiya membulatkan matanya

Plak

Ia memukul dada bidang Rafaizan "abang mesum!!"

____

Selesai mandi Rafaizan menghampiri Adzkiya yg sedang duduk di tepi ranjang

"Sayangg tolong keringkan rambut abang"

"Bisa sendiri kann"

"Ga mau pengen kamu yg keringkan"

"Dasar bayi gede" ucapnya

Sepertinya sikap dingin dan cueknya hilang begitu saja

"Baba umi" Haidar berlari kecil menuju mereka berdua

"Eh anak baba, ada apa ko teriak teriak?" Tanya Rafaizan

"Baba hali ini kan hali ahad aidal mau jalan jalan bolehh" ucapnya

"Iya bang, abang sibuk terus sampe jarang kita jalan bareng bareng"

"Maaf yaa sayang baba terlalu sibuk, okeyy sekarang jagoan baba mau kemana hm?"

"Keliling Jakalta" jawabnya

"Keliling Jakarta?"

"Heem"

"Yasudah siap siap gih"

Seperti biasa Rafaizan mengenakan pakaian khas dirinya, sarung hitam, kaus putih, serta jas hitam tak lupa peci yg selalu melekat pada kepala nya

"Bang sekarang abang udah ga ngajar lagi ya"

Rafaizan mengangguk "iyaa abang belum sempat padahal bang Azam selalu nyuruh abang ngajar"

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang