chapter 24

1.7K 146 0
                                    

Pagi hari ini hujan mengguyur kota cuaca nya begitu dingin

"Nih jahe anget nya"

"Wahhh terimakasih sayang"

Sebenernya Rafaizan akan berangkat kerja namun hujan tak kunjung reda

"Bang, mu tanya deh"

"Tanya apa?"

"Kan katanya jodoh itu cerminan diri tapi ko Asiah berjodoh dengan Fir'aun?"

Rafaizan tersenyum tipis "iya memang di sebutkan dalam surah An-Nur ayat 26 bahwasanya yang baik akan di pertemukan dengan yang baik nahh jodoh juga bisa jadi ujian buat kita" jelasnya

Adzkiya mendengar kan dengan seksama

"Contoh nya seperti ini nabi Luth dan istrinya nah istrinya jahat sama seperi Asiah dan Fir'aun Asiah nya baik, Fir'aun nya jahat nah di situ letak ujian nya, dimana kita harus merubahnya membimbing nya menjadi lebih baik seperti itu"

"Ohhh berarti kiya ujian ya buat abang?"

"Ko gitu?"

"Ya iya abang itu seorang ustadz nih paham agama ya akhlak dan atitude nya baik sedangkan kiya wanita fakir ilmu, udh gitu akhlak nya kadang baik kadang buruk trus kiya suka melakukan hal yang ga Allah ridhoi"

Mendengar penuturan istrinya Rafaizan terkekeh "yaps betul banget, kiya bisa jadi ujian untuk Abang,abang harus mendidik kamu sampai benar-benar berubah, tapi abang senang abang beruntung mempunyai istri seperti kamu"

"Aaaa abang sayang dehh" katanya

Rafaizan terkekeh lalu memeluk Adzkiya

"Abang jauh lebih sayang daripada kamu"

"Yasudah abang mau ke rumah sakit hujannya sudah reda"

"Oke abang cepet pulang"

Rafaizan mengusap puncak kepala Adzkiya "iyaa sayang" Adzkiya mencium punggung tangan Rafaizan

___

Adzkiya Kembali merasa kembali pening

"Sshh"

"Kenapa tiba-tiba pusing sih" gumamnya

Ntah mengapa perutnya tiba-tiba tak enak, ia berlari menunju ke kamar mandi

"Huek"

Ia memuntahkan seluruh isi perutnya

"Huek"

"Duh perasaan ga makan yg aneh aneh deh ko mual"

"Ini tanggal berapa ya" gumamnya sambil berfikir

"Eh iya seharusnya aku udh dapet tp ini telat dari bulan lalu, jangan jangan" Adzkiya buru buru mengganti pakaian ia memesan ojek online dan pergi ke sebuah apotek

Setelah membeli sesuatu di apotek Adzkiya kembali pulang

"Ini cara pakenya gimana" gumamnya, tak ingin berfikir lama lama ia melihat cara pemakaian

"Dua garis?" Gumamnya

"Dua garis?" Gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang