chapter 29

1.5K 138 5
                                    

7 bulan berlalu kini usia kandungan Adzkiya sudah menginjak usia 6 bulan

Perutnya sudah membuncit

"Anak umi sehat sehat ya sayang" ucapnya mengelus perut buncitnya

Ia sedang duduk di balkon kamar nya, sambil memainkan laptop nya

Bilbil🐭
Adz ikut ga kajian?

Adzkiya 🐻
Kajian dimana?

Bilbil🐭
Ada pokonya ikut ga?

Adzkiya 🐻
Ikut dong, tapi izin duku sama paksu

Adzkiya menelpon Rafaizan

"Assalamualaikum, bang"

"Waalaikumsalam ada apa sayang?"

"Kiya mau ikut kajian bareng bila boleh?"

"Boleh sayang tapi inget hati hati, nanti pulang telfon Abang okey abang jemput"

"Oke bang"

Setelah menelpon Rafaizan ia bergegas bersiap

Bilbil🐭
Aku otw ya

Ia hanya membacanya tanpa berniat membalas.

Ia mengenakan abaya hitam dengan khimar syar'i senada dengan abayanya

Ia menunggu Nabila di teras rumahnya

"Hai, kemana aja ga pernah keluar" ucap seseorang

"Bukan urusan lo" katanya

"Adz gue tuh serius sayang sama lo"

"Gue udh beberapa kali bilang sm lo jauh jauh dari gue"

"Emang nya kenapa? Karna suami lo itu"

"Lo udh tau gue udh punya suami kenapa msih ngejar gue?"

"Ya lo bisa tinggalin dia"

"Lo mending pergi atau ga gue slending"

"Buset jahat bener"

"Gue serius ya" ucapnya penuh penekanan

Ia pun pergi

Tak lama Nabila datang dengan Azam

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabnya

"Kenapa nih bumil mukanya di tekuk gitu" ujar Nabila

"Ada orang ngeselin tuh" ucapnya

"Eh ada ka Azam" katanya

"Ih bil kenapa ga bilang kalo mau sama ka Azam, kan aku ajak bang iz" ucapnya

"Heleh bucin" ucap Nabila

"Yehh awas aja klo kamu juga bucin"

___

"Abangg!!" Rengeknya

Sepulang dari kajian tadi ia terus merengek pada Rafaizan

"Kenapa hm?"

"Mau apa bilang sam abang" ucapnya

"Abangg" ucapnya seperti anak kecil

"Iya apa sayang hm" ucapnya menyuruh Adzkiya duduk di samping nya

"Kiya gendutan ya?" Tanya nya

"Iya" jawabnya jujur

"Ih Abang!!" Kesalahannya Rafaizan terkekeh

"Abang tuh ya kenapa jujur banget, ish ngeselin banget tauga seharusnya abang tuh jangan jujur, harusnya Abang tuh bilang ngak biar istrinya seneng kenapa sih ko malah jujur banget sih abang tuh harusnya bi--"

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang