Adzkiya menangis sejadi jadinya, ntahlah hatinya begitu hancur sekarang
"Kiya" panggilnya lembut tatapan mata yg begitu teduh
"Sayang" panggilnya lagi
Adzkiya masih menangis tanpa menoleh ke arah Rafaizan
Rafaizan menghela Nafasnya ia mendekati Adzkiya lalu memeluknya
"Maafkan abang" lirihnya
Adzkiya mendongkak "aku ikhlas jika abang mau poligami tapi aku akan pergi dari kehidupan abang aku memang ga pantes buat abang aku sadar itu aku---"
"Suttt jangan bicara seperti itu abang tidak suka"
"Dengarkan abang tidak akan pernah berpoligami" katanya
"Tapi"
"Tidak usah memikirkan Arini ya, percayalah abang tidak akan pernah menduakan kamu, kamu adalah satu satunya wanita saya" katanya menatap lekat manik mata itu
Rafaizan kembali membawa Adzkiya dalam pelukannya
"Sudah ya, abang ga suka liat air mata ini jatuh"
"Makasih" gumamnya
Rafaizan tersenyum
_______
Karena lama menangis Adzkiya tertidur di pangkuan Rafaizan
Rafaizan menatap gadisnya itu lalu mengusap air mata yh berjejak di pipi gadis itu
"Aku ga akan biarin ini terjadi lagi" lirihnya masih menatap lekat Adzkiya
Rafaizan membawanya ke ranjang dan menidurkan nya
Cup
Kecupan lembut mendarat tepat di dahi Adzkiya
Rafaizan pergi ke bawah untuk memasak makanan untuk Adzkiya
Ia sibuk di dapur dengan berbagai alat masak
"Wangi" gumamnya ketika sup ayam buatan nya jadi
Setelah selesai ia kembali ke kamarnya dengan membawa makanan itu
Terlihat Adzkiya baru saja bangun
"Makan dulu yaa" menghampiri Adzkiya
Adzkiya menggeleng
"Nanti sakit kalo ga makan" katanya
Aaa
Rafaizan menyuapkan seseuap nasi pada Adzkiya dengan sedikit keterpaksaan ia menerima suapan itu
"Enak?" Tanyanya
Adzkiya mengangguk
"Abang ga makan?" Kini Adzkiya yg bertanya
"Yg penting kamu makan dulu" ucapnya, "ih ko gitu abang juga harus makan" ucapnya mengambil alih sendok dari tangan Rafaizan
Ia menyuapi Rafaizan
Setelah selesai makan Rafaizan menaruh piring kotor ke dapur dan mencucinya
Tiba tiba sebuah tangan mungil melingkar di lehernya
Rafaizan berbalik lalu membalas pelukannya
"Gemes banget sih" ucap Rafaizan
"Abang mau ke asrama putra dulu kamu tunggu di rumah okey?"
Adzkiya menggeleng cepat
"Ga nanti ketemu ustadzah Arini lagi" katanya
"Ya Allah ga sayang kan ke asrama putra"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAIZAN RAKHAN (END)
Teen Fiction⚠️tidak ada unsur menjiplak ini murni Karya saya, jika ada kesamaan nama, tempat itu adalah ketidak sengajaan⚠️ Rafaizan Rakhan Rasya dia adalah seorang ustadz sekaligus dokter muda, lelaki yg menjadi idaman para kaum wanita memiliki wajah tampan, b...