chapter 28

1.6K 139 9
                                    

Selesai shalat magrib Rafaizan bermurajaah hafalannya

"Sayang!!"

"Apa?"

"Gimana hafalannya?"

"Eh iya kiya lupa dua hari ini ga murajaah"

"Loh kenapa?"

"Males hehe," cengirnya

"Kemari"

"Kenapa malas murajaah hm? Jangan malas dong, menghafal bukan cuman sebatas memindahkan ayat ayat Alquran ke otak kita tapi, kita harus selalu mengamalkannya, dan hafalan juga harus di jaga okay?"

"Hmm iya bangg janji ga malas lagi" ucapnya membentuk tangan nya menjadi 'v'

"Yasudah sini"

Setelah  selesai murojaah, Adzkiya bermanja-manja dengan Rafaizan

"Ada cerita hari ini?" Tanya Rafaizan sembari mengelus kepala Adzkiya dan menaruhnya di dada bidang milik nya

"Kiya mau cerita"

"Apa itu hm?"

"Kiya ga sanggup kalau Abang marah sama kiya"

Rafaizan terkekeh

"Masa sihh"

"Iya abang serius"

"Iya iya, Abang ga akan marah lagi"

______

Paginya Adzkiya sudah siap untuk berangkat ke kampus

"Semangat belajarnya cantik" ucap Rafaizan

"Iya dong bang"

"Kalau gitu Abang pergi dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati hati ya bang" di balas anggukan Rafaizan

Adzkiya mencari keberadaan Nabila ia bilang ia sudah sampai

"Kemana ya tu anak" gumamnya

Adzkiya melihat Nabila sedang duduk seorang diri

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Lama amat adz"

"Hehe maap"

"Ke kantin yok aku lapar" kata nabila

"Loh emang belum sarapan?"

Nabila menggeleng "udahh ayoo"

Saat di perjalanan mereka berpapasan dengan silvi dan geng nya

"Hai, ohh lo Adzkiya si paling caper sama angga" ucapanya membuat ia berhenti berjalan

"Sekarang jadi ibu ibu ya norak pakaiannya, mau ngelayat ke mna?" Ledek nya

Adzkiya masih diam

"Bisu lo"

Nabila tak terima " bisa sedikit sopan mbak?"

"Ini lgi sama aja, anak santri ngapainn kuliah ujung ujungnya jadi guru ngaji"

Nabila hendak melawan tapi Adzkiya menghalangi

"Jangan bil aku ga mau ada keributan, lagi males"

"So alim" kata silvi

"Gaes kita sumbang mereka si anak kurang mampu tapi sok banyak gaya"

Adzkiya tak menggubris ia memilih untuk berjalan kembali

Brak

Teman silvi sengaja membuat Adzkiya terjatuh

Untung saja Nabila dengan sigap membantu Adzkiya agar tak terjatuh ke lantai

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang