chapter 9

2.9K 196 3
                                    

Di ruangan yg serba putih serta alat alat khusus lainya Adzkiya masih setia menunggu Rafaizan sadar

Ira dan juga abian tengah membayar administrasi, sedangkan aydan,liya dan Fahreza sedang berada di kantin, ya Adzkiya seorang diri di ruang inap Rafaizan

"Bangun dong tadz" lirihnya, rasanya ia ingin sekali menggenggam tangan kekar abian namun ia teringat bahwa ustadz nya ini sudah memiliki istri

"Istrinya kemana ya ko ga da sih" gumamnya.

Adzkiya hendak keluar tapi tanganya di tahan

"Kiya" suara serak dan lemah itu membuat Adzkiya menoleh

"Ustadz, Alhamdulillah ustadz udah sadar"

Rafaizan tersenyum tipis

"Saya seneng saat pertama kali saya bangun saya melihat kamu" Adzkiya baru sadar jika sedari tadi tangan Rafaizan menggenggam tangannya sontak ia menarik tanganya

"Jangan gitu tadz" katanya

"Kenapa? Baper" goda Rafaizan

"Enak aja!!, Adzkiya cuma takut nanti istri ustadz marah lagi, trus nanti nampar saya bilang saya ini pelakor, lagian bukan mahram kan"

Rafaizan terkekeh, tentu membuat Adzkiya keheranan

"Ko ketawa?"

"Kamu lucu klo lagi ngomel"

"Hih ustadz inget udah punya istri nanti istri nya marah baru tau" katanya

"Ga akan marah--" sengaja Rafaizan menggantungkan bicaranya

"Karna istri saya ada di hadapan saya" Adzkiya menoleh ke arah samping, kanan dan belakang mencari seseorang

"Mana tadz?" Polosnya

Rafaizan di buat tertawa oleh sikap polos Adzkiya, terlebih wajahnya yg imut dan polos itu

"Kamu" satu kata itu membuat Adzkiya salting

Blush

Pipinya memanas namun sebisa mungkin ia menutupi nya

"Jangan becanda deh tadz ga lucu" katanya

"Untuk apa saya becanda" tuturnya

"Kemari" Rafaizan menyuruh Adzkiya duduk di sampingnya, ia mengambil ponselnya membuka galerinya dan menunjukkan sebuah vidio yg berisi vidio akad nikahnya

Sontak Adzkiya membulat kan matanya tak percaya, jadi orang yg di khitbah Rafaizan lalu di nikahi adalah dirinya

Adzkiya semakin tak karuan rasa malu dan senang tercampur

"Sekarang percaya hm?" Katanya, Adzkiya masih diam mematung

"Hey ko bengong" ucapnya membuyarkan lamunan Adzkiya

"beneran tadz" lirihnya memastikan

Rafaizan mengangguk

"Kenapa ustadz milih saya sya itu ga bisa masak trus ga pinter agama ga cantik bandel lagi" ceplosnya

"Saya cari istri bukan chef dan soal kamu belum terlalu faham tentang agama tak apa kamu istri saya, saya akan bimbing kamu kita sama sama belajar sama sama mencari ridho nya Allah" katanya

Adzkiya terdiam

"Maaf karna saya menyembunyikan ini semua, karna saya takut jika kamu tidak siap, dan saya juga takut jika berlama lama dalam perasaan ini tanpa ikatan halal"

"Saya sudah mempertimbangkan semuanya kamu adalah wanita tepat untuk saya"

Adzkiya mengangguk lalu tersenyum

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang