chapter 37

1.2K 92 2
                                    

"tunggu" ucap Fahreza yg baru saja datang

Semua pasang mata melihat ke arahnya

"Izin kan saya menjadi saksi"

Sang hakim sedikit terdiam

"Baik silahkan" Fahreza sebelumnya melakukan janji suci di atas Alquran

"Saya Fahreza ingin memberi kesaksian jika sudah Rakhan tidak bersalah sama sekali, dia di fitnah dan di jadikan kambing hitam oleh saudara ilham"

"Pembohong, saya tidak melakukan itu, pak dia bohong dia hanya ingin menyelamatkan sahabatnya dengan cara memfitnah saya"

Fahreza tersenyum miring "ko nyolot saya berkata apa ada nya, kenapa? Karena merasa melakukan nya?" Ucapnya

"Jangan asal bicara kamu ya, saya tidak melakukan cara sebusuk itu"

Fahreza berdecak, dasar manusia licik

"Sudah cukup, sudah Fahreza apakah anda memiliki bukti?" Tanya sang hakim

"Ada pak, ini bukti rekaman cctv"

Sial, dia lupa mematikan cctv saat itu

Akhirnya hakim mengambil bukti itu dan di perlihatkan

"Bos lo pinter, anak dari pemilik perusahaan bisa lo singkirkan" ucapnya

"Ilham di lawan, bodoh padahal semuanya palsu"

Mereka semua tertawa puas

"Setelah ini perusahaan akan jatuh ke tangan gue"

"Trus gimana dengan tuan Abian?"

"Gue singkirkan apa susahnya"

Abian yg melihat itu menggempalkan tanganya kuat, kurang ajar dia di khianati dengan orang kepercayaan nya sendiri hingga membuatnya tak mempercayai anaknya sendiri

Rafaizan sungguh bersyukur kebenaran telah terungkap

"Dengan bukti yang ada saudara rakhan dinyatakan tidak bersalah"

Tok

Tok

Palu sudah di ketuk Rafaizan sungguh bersyukur akhirnya semua terbukti

"Makasih za lo udah bantuin gue" ucapnya pada sang sahabatnya

"Santai iz udah kewajiban gue, hari ini gue minta lo kerumah sakit"

Rafaizan menggeleng "gue pengen ketemu haidar dulu  besok aja ya"

Fahreza mengerti ia terpaksa mengiyakan nya "Yaudah oke tapi besok lo harus Kerumah sakit"

"Iyaa"

Adzkiya datang lalu memeluk erat Rafaizan "Alhamdulillah kiya bersyukur bangett abangg" katanya

Tentu saja Rafaizan membalas pelukannya "Abang pun bersyukur bisa peluk kamu lagi"

"Allah itu baik ya bang, semua kebenaran terungkap"

"Iya sayang"

Abian menghampiri sang putra "maafkan abi nak, abi sudah salah sangka"

"Ga papa bi faiz mengerti yg terpenting sekarang semuanya sudah terungkap"

Rasanya Rafaizan ingin jatuh namun sekuat tenaga ia tahan

"Sayang aku mau pulang, kangen Haidar" ucapnya

"Yaudah yuk kita pulang umi akan masakin kesukaan kamu,oh ya za ikut juga yu"

"Boleh tan"

Mereka semua beranjak pergi

RAFAIZAN RAKHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang