"Kita adalah sepasang remaja, yang dirangkul oleh luka, dikuatkan oleh rasa, dan selalu tertawa untuk berpura-pura."
***
El dan Jingga kini tengah berada di salah satu supermarket yang berada di kota Jakarta. Jika di ukur jaraknya, tidak terlalu jauh dari apartemen El.
Memang mereka sudah berniat untuk mampir kesini dulu, hanya sekedar membeli minuman dan snack ringan.
El terus menggenggam tangan Jingga erat, percaya lah sangat erat dan Jingga sebenarnya sedikit sewot, tapi tak masalah.
Jingga mengedarkan matanya cukup lama. Saat netranya kembali menatap El, ia menganga tak percaya melihat keranjang belanjaan El sudah di penuhi snack kesukaannya. "Lo beli oreo banyak banget, El. Ada honey comb, sama frosted flakes juga, astaga ini 'kan kesukaan gue."
"Biar kamu gemuk, sayang," jawab El lembut sekali. Jingga berdegup dan membuat Pipi Jingga merona, mendengar suara El yang begitu lembut. Tapi, bagaimana jika ia nanti beneran gemuk, pasti El akan berpaling mencari yang lebih cantik darinya bukan?
"Kalo gue gemuk, lo pasti bakal cari yang lebih cantik 'kan?"
"Kok gitu, hm?"
"Lo sebenernya jadiin gue pacar buat apaan sih?"
El tak menjawab, lelaki itu kembali melangkah menyusuri rak mencari snack apa lagi yang akan ia beli.
Dan sampai akhirnya keranjang belanjaan El penuh. Jingga menganga tak percaya dengan belanjaan El. Karna itu terlalu banyak, dan bisa untuk stok jajan selama satu tahun, mungkin.
"El ini kebanyakan, mau buat mandi snack? pasti juga harganya mahal banget," ucap Jingga sambil menunjuk keranjang belanjaan El.
"Gak seberapa ini sih," ucap El dengan tersenyum. Lalu menuju ke kasir untuk membayar.
Dan benar sekali, Jingga melotot saat melihat total belanjaan El. 678.000 astaga itu total yang lumayan banyak, dan jika di belanjakan novel pasti bisa memenuhi perpustakaan kecil dirumahnya.
Sedikit info nih, Jingga suka sekali membaca. Em bukan membaca buku pelajaran ya! Tapi buku novel, yang romance, apalagi thriller. Jingga like it!!!
Satu jam sudah mereka habiskan disana, dan kini Jingga dan El tengah berada di basement supermarket dengan menenteng banyak belanjaan.
Jingga mendengus saat mengetahui diluar sana hujan sangat deras. "Yah hujan," kata Jingga dengan mencibikan bibirnya.
El melirik ke samping tepat dimana Jingga berada. "Bersyukur, neng, masih dikasih hujan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZASKA
Teen FictionMalam merambat lambat, netra selegam jelaga itu kembali membuyarkan lamunan malam, seolah tak ingin pergi barang sedetikpun dari dalam ingatan. Manik gadis itu menatap langit yang penuh dengan konstelasi bintang yang nampak membentuk konfigurasi ber...