Malam merambat lambat, netra selegam jelaga itu kembali membuyarkan lamunan malam, seolah tak ingin pergi barang sedetikpun dari dalam ingatan.
Manik gadis itu menatap langit yang penuh dengan konstelasi bintang yang nampak membentuk konfigurasi ber...
Hai guys, Elzaska kembali update. Aku kaget banget ternyata ini udah hari sabtu huhuuu, aku kelupaan tadi. Kalo tadi temen ku gak nanya, malam minggu kemana? Mungkin aku gak inget up. Bagaimana pun, aku bakal usaha buat up rutin 💋💋💋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat di dalam mobil, Jingga terus mengumpat kasar memaki Elzaska, Ketos sialan itu. Demi apapun itu, Jingga malu banget, ia pikir El sedang tanding dengan Alhesa dan mereka akan berkelahi karena fotonya viral, dan berakhirlah bonyok semua seperti waktu itu.
Ets, tunggu-tunggu, "Berita yang tersebar luas itu 'kan dari akun bodong, belum tentu kebenarannya juga. Ya walaupun bener sih gue jalan sama cowok lain. Ck, tapi 'kan gue gak selingkuh anjir! Ya moga aja El gak tau kalo itu akun Alhesa dah."
"Sialan-sialannnn, akun gibah Lesmana bisa nemuin akunnya si Alhesa dari mana sih? Padahal dia make nama samaran."
Jingga kembali teringat dengan kejadian memalukan tadi. Jasa kubur diri dimana sih? Demi cendol mang Ujang, gue malu banget anjie.
Sesampainya dirumah, Jingga meraung tidak jelas di atas kasurnya. Padahal berulang kali dua temannya berusaha menenangkan Jingga namun gadis itu tidak kunjung menghentikan aksi.
"Lo 'kan udah tau kalo El lagi tanding futsal, ngapain panas-panasin gue anjir? Pake bilang El lagi sakit lah, tai lo," ucap Jingga kasar kemudian kembali menutupi kepalanya menggunakan bantal dan berteriak kencang lagi.
Nanda berdecak. "Salah lo juga, Gong. Gue ngomongnya belum selesai udah lo matiin tu telpon gue. Gue 'kan mau jelasin kalo Kak El ternyata gak berangkat karna mau tanding futsal."
"Bodo, ah. Sialan gue malu bangettt!"
Rosa dan Nanda sebenernya menahan tawa sedari tadi, dan kini mereka sudah tidak kuat dan berakhirlah menertawakan Jingga.
"Ngapain lo pada ketawa? Seneng lo liat gue jadi bahan ketawaan orang-orang di lapangan tadi?" Tanya Jingga nyolot.
"Maap, Gong, gue udah pen ketawa dari tadi, cuman gue pending dan sekarang gue udah gak kuat lagi, hahahhaaha!"
Jingga keluar dari dalam kamarnya, ia masih malu sekali rasanya. Ia pikir tadi di tempat futsal sepi, dan hanya ada El dan Alhesa. Astaga, otak nya terlalu minim untuk berfikir jernih.
Jingga berdecak kesal kemudian merebahkan dirinya diatas sofa ruang tamu.
"Ekhm, ada yang lagi khawatirin aku nih," ucap seseorang, membuat Jingga melirik ke sumber suara. Dan benar saja, sudah ada El yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan baju futsalnya.
"Ngapain lo kesini, pergi sono!" Jingga melemparkan bantal kecil ke arah El.
"Kok jadi kamu sih yang marah?"
"Emang harusnya siapa yang marah, hah?!"
El melangkahkan kaki, lalu ikut duduk disamping Jingga, gadis itu kemudian mendudukan dirinya.
