06 || Kebohongan

3.1K 277 113
                                    


Btw sepeda oren lo kemana?" Tanya Nanda, ketiga gadis itu tengah berjalan dengan membawa ice cream di tangan mereka masing-masing.

Jingga menepuk jidat. "Eh iya! Oyen waktu itu gue tinggal gitu aja di parkiran, kata Kak Kenan mau dibawa dia sih."

Rosa menyeruput ice nya. "Astaga, itu pasti karena lo mikirin kondisinya Kak El 'kan? Makanya buru-buru balik," tebak Rosa. Jingga mengangguk dengan mengangkat pundaknya.

"Udahlah, biarin aja. Kalo sama Kak Kenan pasti sepeda lo aman," Ucap Nanda, dan Jingga mengangguk.

Dan tak lama, ada angkot yang melintas. Ketiga gadis itu dengan segera menaikinya, mereka hendak pulang.

"Lo beli buku apaan sih, Gong?" Tanya Rosa saat ketiganya sudah berada di dalam angkot.

Rosa meraih buku novel yang berada di tangan Jingga. Lalu membaca judulnya Menjadi pacar cowok populer?

Ya begitulah judulnya, namun buru-buru Jingga kembali meraih buku itu. Sebab, pasti sebentar lagi kedua teman lucnut nya itu akan mengejeknya.

"Pfttt, lo mau baca buku kek gini, Jigong? Tumben bener baca kek gini, biasanya genre thriller?" Tanya Rosa membuat Jingga memutar bola matanya malas.

"Astaga Jingga, lo bakal baik-baik aja kok, gak mungkin juga para fans nya kak El ngeroyok lo," ucap Nanda, Jingga meringis.

"Gue cuman takut aja sih."

"Takut kenapa?"

Jingga menegakan tubuhnya. "Lo tau gak tentang kak Freya? Alumni sekolah kita, yang dulu pacaran sama Kak Fando?"

Rosa menyela dengan semangat. Gibah guys, jadi Rosa semangat ... "Tau banget lah."

"Dia bunuh diri karena di teror sama fans-fans garis keras gak jelasnya kak Fando."

"Lo pasti bisa kok jalanin semuanya. Gue yakin, lo kuat ngehadapi fans nya Kak El. Tuhan pasti bakal nyatuin lo berdua dengan cara yang gak pernah kita duga," kata Nanda, Jingga tersenyum lebar.

"Makasih banget ya. Kalian itu support sistem gue banget," ucap Jingga, lalu gadis itu memeluk kedua temannya.

Hingga akhirnya angkot berhenti di depan komplek rumah Jingga.

Setelah membayar tarif Jingga melambaikan tangan. "Gue duluan ya! Lo semua hati-hati, and makasih udah nganter gue."

"Iya! Lo juga, Gong. Jangan lupa makan, btw makasih baksonya," balas Nanda.

Setelah kepergian angkot yang dirinya tadi tumpangi. Jingga berdiri sejenak untuk menyeberang jalan. Mata bermanik hazel gadis itu mengernyit saat melihat mobil El terparkir di minimarket dekat kompleknya.

Jingga tersenyum, ia akan menghampiri kekasihnya itu. Baru saja satu langkah Jingga melangkah, seorang gadis dengan gaya yang fashionablle keluar dari dalam mobil mewahnya, lalu menghampiri El yang baru saja keluar dari dalam minimarket dengan menenteng satu kantong plastik, entah apa isinya.

Cewek itu adalah cewek cantik yang dirinya lihat pagi tadi di koridor sekolah, dia bersikap manis dan terlihat sangat dekat dengan El. Walau sesekali El menghindari cewek itu, namun hati Jingga terasa bergetar. Sialan, apa ia sudah sangat mencintai El.

Ia tersenyum kecut, kemudian berbalik untuk pulang. Katanya lo mau rapat, tapi kenyataannya? Lo pergi sama siswi baru.

***

ELZASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang